Beliau memiliki seorang nujum yang waskita. Inilah nasihatnya. "Baginda, jangan hiraukan kutu busuk. Hiraukan para kawula dan negara. Kutu busuk cuma menggigit, tapi tak mematikan. Jangan seekor pun baginda bunuh. Sebab pembunuhan itu yang mereka cari, agar orang bisa menyebut Baginda pembunuh, dan menobatkan mereka menjadi syuhada, atau martir. Waspadalah akan taktik busuk mereka. Jangan biki…
Bersyukur dan mensyukuri serta naluri yang menggugat besama rasa syukur merupakan ungkapan yang sangat tulus atas rahmat yang diterima. Melalui buku ini kita dapat melihat salah satu sisi potret jati diri Jakob Oetama termasuk kegundahan, penggugatan, dan upayanya menundudukkan persoalan bagi masyarakat. Di usianya yang telah mencapai 78 tahun, Jakob masih terus mengikuti perkembangan dunia lew…
Pengembangan karakter perlu dilakukan secara holistik, melalui berbagai pendekatan yang menghubungkan dimensi moral pendidikan dengan ranah sosial dan pendidikan kewargaan. Namun, apa hubungan karakter bangsa dengan kesastraan? Apakah sastra juga dapat memainkan peran besar dalam pembentukan karakter bangsa dan mendorong kebangkitan kembali sebuah bangsa dari keterpurukan? Penulis buku ini m…
Buku ini berisi kumpulan esai mengenai pemikiran/tokoh, seni, ilmu, dan masyarakat/agama.
Apa yang tersaji dalam kumpulan esei-esei 'Bentara' ini dengan jelas mencerminkan perayaan kemajemukan refleksi. Ada refleksi tentang mantan presiden dan pemikir dunia, tentang film dan sastra, mengenai buku dan seni rupa, tentang kosmologi dan ilmu fisika, tentang spiritualitas dan agama. Mereka tidak ditulis sebagai traktat dengan formalitas yang ketat, melainkan dalam rupa esei-esei pendek y…
Buku adalah jendela dunia, Liber Fenestra Mundi. Setiap kali membukanya, tambahlah bentangan cakrawala kita. Dia juga guru dan teman dialog, yang dengan suka rela diikuti arahannya, ketika dengan perasaan gembira, dan mata membelalak, kita kagum akan kedalaman hikmatnya. Dia juga kaki, yang karena proses peletakkan watak sebagai hasil interaksi dengannya, membuat kita tak gamang menjalani kemba…
Buku ini membahas perkara siapa yang mangatur Bahasa Indonesia, para pelaku dan pengguna aturan Bahasa Indonesia, Detail-detail linguistik dalam bahasa Indonesia, Istilah-istilah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari-politik-teknologi-rumahsakit-agama, penalaran dalam bahasa Indonesia, dan belajar memahami bahasa Abdurrahman Wahid.
Sastra merupakan dunia Jungkir Balik. Demikian sebuah judul esei Budi Darma dalam buku ini. Enam belas esei lain membicarakan kreativitas para pencipta tradisi kritik sastra, apresiasi sastra, cerpen, kebiasaan pengarang Indonesia, jurusan sastra Indonesia, dan hal-hal yang menyangkut sastra.rnSekalipun esei-esei itu ditulis pada waktu yang berlainan namun kesemuanya memiliki ciri yang sama: ia…
Buku ini menyajikan analisis yang tajam atas perkembangan mutakhir politik dan budaya Tanah Air. Dengan tetap menyadari bahwa realitas memiliki dinamika berikut hukum-hukumnya sendiri yang sering tak mudah dirumuskan apalagi ditanggapi dengan semestinya penulis terus mengingatkan betapa pentingnya kita menyusun semacam agenda dan strategi kebudayaan yang sistematis dan terencana.rnNah, salah sa…
Buku ini semacam ajakan dan tawaran untuk pembaca dalam melihat peristiwa yang silih berganti terjadi dan berlari tunggang langgang. Dia bermaksud menawarkan sarana untuk mencerahkan, tidak dengan komitmen dan maksud melecutkan kemarahan atau gerakan turun ke jalanan, tetapi ajakan menukik ke jatidiri kemanusiaan yang universal. Juga menyampaikan ajakan untuk melihat peristiwa-peristiwa yang te…