Buku ini berisi kumpulan 20 cerpen karya Sunaryo Basuki Ks yang sebagian besar berisi dekonstruksi cerita-cerita lama yang telah hidup di berbagai daerah di Indonesia. Bagi penulis, sebuah tindakan dekonstruksi teks adalah sebuah konstruksi baru yang diupayakan untuk tidak merusak citra tokoh-tokoh dalam dongeng aslinya. Dalam beberapa budaya menganggap dongeng sebagai catatan sejarah hingga me…
Kumpulan cerpen ini ditulis dengan kredo catatan harian saat penulis mengambil jarak dengan peristiwa yang terjadi dan kemudian secara kritis menyindir kenyataan yang terjadi di negeri yang kian miskin akan etika dan moral. Dalam menulis cerpen, haruskah pengarang mengambil jarak dengan lingkungan sekitarnya? Bagi Yanusa Nugroho, penulis kumpulan cerpen ini, tanpa ia sadari ternyata jawabnya…
Buku ini merekam permasalahan sosio-kultural masyarakat Bali yang diakibatkan derasnya arus pariwisata yakni pendangkalan nilai-nilai masyarakat, ironi-ironi pada masyarakat, dan masalah-masalah lingkungan yang selalu membayangi Bali. Gde Aryantha Soethama bukan hanya seorang perekam yang ulung, tetapi ia adalah cerpenis yang mengerti benar situasi sosiokultur tempat tinggalnya. Perubahan ya…
Bulan memucat membayangi kota, mengepung di pemukiman kali yang kecoklatan, kumuh dan berbau anyir. "Tidakkah kau ingat, sungai ini pernah meluap, menelan kota dan merobohkan rumah-rumah kita, lantas anak lelakimu pun terhanyut." "Cuma untuk omong semacam itukah sampean datang kemari?" desaknya menggugat. "Terlampau pedih aku mengalaminya. Tiap kali aku keluyuran malam-malam di sini, aku sela…
Buku ini berisi 16 cerpen yang merekam konflik orang padang yang memeluk tradisional di tengah modernisasi segenap kebudayaan yang ditawarkannya. Sebagai anak lelaki suku Minangkabau, Harris Effendi Thahar - pengarang buku kumpulan cerpen ini - tahu betul watak dan tabiat orang Minang, termasuk para perantaunya. Katanya, 'Betapapun kere-nya seorang lelaki Minang di rantau, ia senantiasa beru…
Buku ini berisi cerpen-cerpen Martin Aleida yang berjudul Malam Kelabu, Leontin Dewangga, Ode untuk Selembar KTP, Satu Ketika dua Pensiunan, Kalau Boleh Engkau Kusembah, Perempuan di Depan Kaca, Keteguhan Namamu, Bimbi, Aku Sepercik Air, Jangan Kembali Lagi, Juli, Tak ada Jumat, Tak ada Fisika, Kembalilah ke Harmonikamu, Elegi untuk Anwar Saeedy, Jakarta 3030, Kunang-Kunang Pelukis Kita, Ratapa…
Buku ini berisi cerpen dan novelet yang ditulis oleh pemimpin kelompok Teater KOMA dan sekaligus dramawan yang produktif menuliskan naskah-naskah drama. Cerpen-cerpen ini pula yang menjadi jendela untuk melihat sosoknya dan biografinya. "Seorang pemimpin redaksi majalah gaya hidup, kini sudah pensiun, tercenung di kamarnya pada suatu malam yang basah. Dia ingin membuka kisah yang terjadi sek…
Sori Siregar adalah seorang pencerita yang lurus. Karya-karyanya dibalut dengan bahasa dan struktur yang sederhana, hingga mudah diikuti. Ia tidak bertendensi menjadikan cerpen sebagai medium untuk mengemukakan pendapat. Sori selalu membiarkan tokoh-tokohnya menyelesaikan konfliknya sendiri, sampai akhirnya kita mengerti tentang sesuatu yang hakiki. Cerpen-cerpen yang terkumpul dalam Sang Ak…
Buku ini berisi cerpen-cerpen dari para penulis ternama seperti Danarto, Seno Gumira, AA Navis, Kuntowijoyo, Abel Tasman, dan beberapa penulis cerpen lainnya. Cerpen-cerpen ini bertema sosial yang menarik karena muncul dan diterbitkan kembali ketika cerpen-cerpen bertema sosial mulai menghilang dan kurang diminati.
Dua Tengkorak Kepala karya Motinggo Busye, cerpen terbaik Anjing! karya Herlino Soleman Santan Durian karya Hamsad Rangkuti Lebaran ini, Saya Harus Pulang karya Umar Kayam Usaha Beras Jrangking karya Prasetyo Hadi Darmon karya Harris Effendi Thahar Salma yang Terkasih karya Ratna Indraswari Ibrahim Mawar, Mawar karya Yanusa Nugroho Metropolitan Sakai karya Abel Tasman Seusai Revolusi k…