Kumpulan cerpen ini ditulis dengan kredo catatan harian saat penulis mengambil jarak dengan peristiwa yang terjadi dan kemudian secara kritis menyindir kenyataan yang terjadi di negeri yang kian miskin akan etika dan moral. Dalam menulis cerpen, haruskah pengarang mengambil jarak dengan lingkungan sekitarnya? Bagi Yanusa Nugroho, penulis kumpulan cerpen ini, tanpa ia sadari ternyata jawabnya…
Buku ini berisi kisah Sokrasana yang mati di ujung anak panah kakak kandungnya Sumantri. lalu dia kembali ke alam keabadian diiringi keheningan dan keharuman bunga arumdalu, meninggalkan Sumantri yang masih memeluk erat jasad yang bersimbah darah. Dibagi ke dalam 4 bab, buku ini menghantarkan makna-makna baru atas kisah-kisah dunia pewayangan.