Cerpen-cerpen dalam buku ini banyak dipengaruhi oleh budaya Minang dengan semangat rantaunya. Kisah keseharian yang kecil dengan segala permasalahannya menjadi perhatian serius. Teman-teman juga akan dibawa kepada tumpukan kesedihan yang dialami oleh orang-orang marginal dan kebodohan-kebodohan akibat kemiskinan. "Maka, kali ini ia kembali ke pangkal jalan. Semestinya, sebelum kembali ke pa…
Dalam sekali pukul pembacaan, kita akan menemukan sedikit ciri yang menandai sebagian besar cerpen (di buku ini). Pertama adalah pilihan bentuk dan gaya, atau cara penceritaan yang secara dominan dipenuho oleh kecenderungan yang mistik, lalu mengarahkan cerita pada simpulan atau akhir yang supranatural dan surealistik. Tak kurang dari 50 persen (11 cerpen) yang memiliki kecenderungan semacam in…
Kumpulan cerpen pilihan kompas tahun 2014, berisi 24 cerpen dari 3 generasi cerpenis indonesia. Setiap tahun Kompas menerbitkan antologi Cerpen Pilihan Kompas yang disarring dari cerpen-cerpen yang telah dimuat dalam rubrik cerpen di Kompas edisi Minggu. Sebanyak 52 cerpen berkompetisi melewati lubang seleksi para juri. Perdebatan tak bisa dihindari. Tahun ini, para juri memberikan rekomenda…
Buku kumpulan cerita pendek (cerpen) Bakdi Soemanto, sastrawan senior yang namanya tak asing lagi dalam jagat sastra Indonesia. Antologi ini merupakan bagian dari seri buku "Kumpulan Cerpen Kompas" yang mulai diterbitkan Penerbit Buku Kompas sejak tahun 2013 lalu. Ke-25 cerpen yang mengisi buku ini menarik karena lahir dari seorang Bakdi Soemanto yang memiliki beragam minat lain di samping m…
Buku ini mencoba menghadirkan kalimat-kalimat puisi dalam kalimat-kalimat prosais. Lewat kata-kata dalam karyanya" Adalah keistimewaan cerita pendek yang ditulis oleh seorang sastrawan yang dalam proses kreatifnya lebih dikenal sebagai penyair dan bukan seorang cerpenis? Buku kumpulan cerpen Membunuh Orang Gila ini adalah jawabannya. Lewat kumpulan naskah yang terhimpun dalam buku ini, Sapar…
Dalam cerpen-cerpen Triyanto Triwikromo yang dihimpun dalam buku ini, pengarang tak hanya melakukan terobosan atas batasan dimensi waktu sebagaimana terpapar. Ia juga membuat dimensi ruang terlampaui. Maka sejarah - sebagai representasi peristiwa dalam ruang dan waktu mengalami destabilisasi dalam kumpulan cerpen ini.
Bibir ini mau bercerita tentang seseorang yang mendesah dari seberang, sebatang lilin yang menyala dalam kabut, dan impian di tengah musim. Juga Berkisah tentang seorang ana yang masih bocah, seekor ayam yang bertelur di atas ensiklopedia, pembuat sangkar yang mencuri bekisar, dan roti ulang tahun yang di dalamnya ada ulat beracun. Seru kan... wuhuuuu