Sori Siregar adalah seorang pencerita yang lurus. Karya-karyanya dibalut dengan bahasa dan struktur yang sederhana, hingga mudah diikuti. Ia tidak bertendensi menjadikan cerpen sebagai medium untuk mengemukakan pendapat. Sori selalu membiarkan tokoh-tokohnya menyelesaikan konfliknya sendiri, sampai akhirnya kita mengerti tentang sesuatu yang hakiki. Cerpen-cerpen yang terkumpul dalam Sang Ak…
Buku Kumpulan Cerpen Rumah Bambu ini merupakan karya Romo Mangun yang dikumpulkan oleh Joko Pinurbo dkk dari dokumentasi yang masih tertinggal di rumah Romo Mangun. Kondisi awalnya tidak semua dalam naskah yang utuh siap cetak. Ada yang tidak terbaca, ada yang tidak jelas tahun penerbitannya. Dari 20 cerpen dalam buku ini, hanya tiga cerpen yang dimuat di media. Usaha mengumpulkan, mengetik ula…
Buku ini berisi cerpen dan novelet yang ditulis oleh pemimpin kelompok Teater KOMA dan sekaligus dramawan yang produktif menuliskan naskah-naskah drama. Cerpen-cerpen ini pula yang menjadi jendela untuk melihat sosoknya dan biografinya. "Seorang pemimpin redaksi majalah gaya hidup, kini sudah pensiun, tercenung di kamarnya pada suatu malam yang basah. Dia ingin membuka kisah yang terjadi sek…
Buku ini berisi cerpen-cerpen yang mencatat kisah anak dan orangtuanya terutama ibu. Semua cerpen tersebut pernah terbit di majalah si Kuncung yang terbit pada akhir tahun 1950 hingga pertengahan tahun 1970-an. Ide cerita diambil dari kejadian sehari-hari yang menyentuh hati, tetapi memiliki nilai edukatif yang tinggi. Seperti halnya kedekaran orangtua dan anak, persahabatan, empati terhadap…
Selain Umar Kayam (alm.) dan Budi Darma, tak banyak penulis Indonesia yang bermukim cukup lama di luar negeri secara intens menyempatkan menuangkan gagasan dan pengalaman mereka dalam bentuk cerita rekaan. Herlino Soleman, penulis buku kumpulan cerpen Tabir Kelam nin, tentu saja adalah perkecualiaan. Selama bermukim di Jepang, karya cerpenis asal Brebes (jawa Tengah) ini terus mengalir. Meski k…
Buku ini berisi 55 cerpen yang a-politis dan a-ideologis, dalam arti tiada gugatan-gugatan tersembunyi atau tidak pada kenyataan politik dan ideologi (orde baru pada masa itu yang sangat menekan. Dunia fiksi yang umumnya mencuat dalam kumpulan ini lebih banyak digunakan untuk satu melankoli dalam melodrama kehidupan dari sebuah negeri yang haru, negeri biru dengan panorama mengenaskan. Posis…
Cerpen-cerpen dalam buku ini adalah hasil dokumentasi PDS HB Yasin. Tema-tema yang diangkat dalam cerpen-cerpen tersebut adalah kemanusiaan dan keadilan. "Saya tertunduk. Yang saya pikirkan bukan kekejaman perkosaan massal itu, karena hal ini telah menjadi kebiasaan selama gerakan penumpasan berlangsung. Juga bukan bahwa yang ikut memperkosa adalah tokoh gerakan dan perwira, karena waktu itu…
Kupikir, mestinya aku masuk bui saja. Biar berkawan dengan rekan-rekan yang disebut para bajingan. Dilingkar tembok tebal dan tinggi. Sunyi dari muka-muka senyum palsu. Sebenarnya jalan ke sana sudah ada. Tapi mereka menghalang-halangiku sehingga penjara seolah-olah haram bagi orang semacam aku. Terus terang, aku koruptor. Aku manipulator, aku menyalahgunakan jabatanku untuk semua yang konyol i…
Tak cukupkah menjadi orang Bali hanya daengan merasa diri Bali? Bisakah menjadi orang BAli hanya dengan mengatakan bahwa aku ini Bali? Apakah aku berhenti menjadi orang Bali, ketika orang mencapku bukan Bali? Jadi, Bali adalah sebuah cap? Kalau sudah berhasil kena cap, lalu akan melekat, apa pun yang dilakukan, apa pun yang dipikirkan? Atau , Bali itu sebuah ideologi? Sikap mental? Sikap jiwa? …
Inilah buku yang berisi 15 cerpen terbaik Indra Tranggono, cerpenis dan penulis lakon dari Yogyakarta. Dengan lihai penulis mengolah berbagai kenyataan hidup menjadi karya fiksi yang akan menikam perasaan kemanusiaan kita, sehingga kita sepatutnya - jika tidak mau dikatakan harus - merenungkan kembali hal-hal yang kita anggap wajar selama ini. Tapi tak jarang pula kita ditampar dengan sindiran …