Buku ini adalah salah satu novlet indah, kisah cinta yang dilukiskan sangat peka dan mengharukan. Terbit pertama pada tahun 1860. Novlet ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia melalui bahasa Belanda, telah pula diterjemahkan dalam bahasa Sunda, dimuat bersambung dalam Majalah Sunda tahun 1965 (dengan judul Baleg Tampele). Turgenew meninggal tahun 1883 di Bougival dekat Paris, dan setelah m…
Buku ini membisikkan suara manusia yang telah menarik diri dari lingkungan masyarakat setelah mengorbankan cinta dan bakatnya. Karya sastra yang menyoroti relung-relung kejiwaan secara falsafi ini menampilkan tokoh seorang pemuda yang peka, yang merasakan penolakan dari lingkungan kehidupannya, padahal ia merasa lebih unggul dalam intelegensia. Karena kehilangan daya untuk mencintai dan dicinta…
Buku ini mengisahkan cinta pertama antara seorang pemuda nelayan dan seorang perawan pencari mutiara di sebuah pulau. Cinta yang sederhana tapi suci itu dilukiskan dengan puitis dan idealis, bagaikan senandung ombak lautan dan tamasya alam pulau yang murni. Roman ini mendapat hadiah sastra Shinchosha pada tahun 1954.
Buku ini diterjemahkan dari bahasa Jepang oleh Matsuoka Kunio dan Ajip Rosidi. Buku ini berisi roman psikologi cinta yang tak berkesudahan, tapi memantulkan gerak-gerik kejiwaan yang amat peka.
Buku ini menggambarkan kehidupan dalam barak tahanan tempat para tahanan politik harus bekerja sepanjang hari tanpa mengenal dingin udara, dan makan pun amat terbatas. Pada tahun 1945, penulis ditahan karena dituduh menghina Stalin. Delapan tahun lamanya ia tinggal dalam berbagai barak tahanan. Mula-mula di barak tahanan umum di wilayah Kutub Utara tempat tahanan politik bersama dengan penjahat…
Novel ini mengajarkan banyak hal dari benua Afrika. Masalah yang diangkat adalah masalah semua negara yang sedang berkembang. Ketiga tokoh utamanya adalah figur politikus, cendikiawan dan massa rakyat.
Buku ini mengisahkan mengenai Ibu Oishi, seorang guru sekolah yang masih muda yang belajar memahami makna kemurnian alami dan kesetiaan sederhana yang penuh kasih sayang yang ditunjukkan oleh murid-muridnya. Sementara waktu terus berlalu. Tahun-tahun selama di sekolah desa yang terasa seperti impian itu, disapu oleh kenyataan hidup yang sangat memilukan.rnNasib malang yang tak terduga-duga meni…
Novel ini adalah novel perjuangan kemerdekaan rakyat Filipina dengan mengambil lokasi pada sebuah desa bernama PO-ON di wilayah Cabugaw. Tokoh sentral novel ini Eustaquio Salvador, anak seorang petani miskin yang bercita-cita menjadi Imam Katolik Pribumi. Karena di masa-masa itu pemerintah penjajahan Spanyol tidak mengizinkan penduduk pribumi menjadi Imam (walaupun ada juga) maka kandaslah cita…
Masa-masa 'bahagia' setelah lolos dari penjara Khmer Merah untuk yang ketiga kalinya, hanya berlangsung singkat. Huoy, istri Haing Ngor, meninggal saat hendak melahirkan-bayinya yang prematur tak bisa keluar karena dia tak punya tenaga untuk mengejan. Tubuhnya begitu lemah, akibat malnutrisi dan penderitaan hidup di bawah rezim Khmer Merah.rnHaing Ngor didera rasa bersalah yang berkepanjangan. …
Dengan jatuhnya Phnom Penh ke tangan gerilyawan Komunis Khmer Merah, ambruklah seluruh sendi kehidupan bangsa Kamboja. Tatanan masyarakat dijungkirbalikkan, egoisme meraja-lela, kaum terpelajar dibantai, rakyat dipaksa hidup di kamp-kamp kerja paksa. Negeri Kamboja dikuasai oleh serdadu-serdadu Khmer Merah yang berumur belasan, yang tidak berpendidikan, berpenampilan kumal dan masa bodoh, tapi …