Cerpen adalah sebagian jawaban dari para pengarang untuk tetap kritis dalam menyikapi setiap realitas di sekitar hidup kita. Realitas politik, yang telah menjadi isu utama selama bertahun-tahun di negeri ini, senantiasa bias kepentingan. Apalagi kemudian ditumpangi olehkeinginan untuk berkuasa, ia akan menjadi semakin "serakah: dan "menghalalkan" segala cara. Cerpen-cerpen dalam buku ini, te…
Buku ini berisi 19 cerpen Iwan Simatupang. Cerpen-cerpen ini bercerita tentang kesepian manusia, irasionalisme dan tragedi manusia-manusia kecil, ironi dan bias-biasnya. Betapapun posisi Iwan Simatupang dalam kesusastraan Indonesia sangat khas...... Ia terus dibicarakan. Setelah meninggal pun ia masih menerima Hadiah Buku Utama dan Hadiah Sastra ASEAN .....Memang karyanya kerap kali sangat b…
Cerpen-cerpen dalam buku ini banyak dipengaruhi oleh budaya Minang dengan semangat rantaunya. Kisah keseharian yang kecil dengan segala permasalahannya menjadi perhatian serius. Teman-teman juga akan dibawa kepada tumpukan kesedihan yang dialami oleh orang-orang marginal dan kebodohan-kebodohan akibat kemiskinan. "Maka, kali ini ia kembali ke pangkal jalan. Semestinya, sebelum kembali ke pa…
Buku ini adalah kumpulan cerpen pertama Agus Vrisaba sejak kepenulisannya pada tahun 1970.Judul-judul cerpen yang terkumpul di dalam buku ini adalah Bui, Darah Putih dan Rampok, Dayu Rahmi, Nyoman Tidak Mendapat Alamat, Fordata, Komang Pirang, Ayah, Tembakan, Ibu, Gampang, Kertas, Adik, Tukar Tempat, Menimbang Perasaan, Pak Pos, dan Nun.
"......I imagined I would find stories that created new sets of metaphors like this among the best stories from Kompas. Then, I came to 'A Visit to the Souls of the Babies' by Indra Tranggono and 'Umairah' by Yanusa Nugroho. These two stories contain characters, who seem to live for the most part at night ......." - Hanif Amini. "In presenting a slice, eleven of the `6 short stories selecte…
Tak cukupkah menjadi orang Bali hanya daengan merasa diri Bali? Bisakah menjadi orang Bali hanya dengan mengatakan bahwa aku ini Bali? Apakah aku berhenti menjadi orang Bali, ketika orang mencapku bukan Bali? Jadi, Bali adalah sebuah cap? Kalau sudah berhasil kena cap, lalu akan melekat, apa pun yang dilakukan, apa pun yang dipikirkan? Atau , Bali itu sebuah ideologi? Sikap mental? Sikap jiwa? …
Buku ini membuat 16 cerpen yang ditulis di Tokyo pada tahun 1997-2000. Walaupun suasana dan nuansa Jepang amat kental digambarkan dalam setting maupun latarnya, tetapi masalah yang daiangkat adalah masalah-masalah manusia Indonesia. Persinggungan dan pertemuan dua kebudayaan selalu menarik diamati. di dalamnya selalu muncul perbandingan dan sekaligus perenungan mengenai kedua kebudayaan itu.…
Kemana hamparan sawah, pohon karet yang tinggi langsing berjajar rapi, dan juga pohon-pohon rindang lainnya? Semua terbabat habis, kemana mereka? Kicau burung sudah tidak seramai dulu lagi. Sungai yang dulu mendendangkan gemericik alam yang bening, kehilangan auranya, keruh, pekat! Semua menghilang bersama derai tawaku semasa kecil. Tak ada lagi keindahan seperti ketika aku dan adikku berlari k…
Buku ini memuat seluruh cerpen Seno Gumira Ajidarma yang pernah dimuat Harian Kompas antara 1978-2013. Inilah 85 cerpen yang dalam 35 tahun secara kronologis menjelajahi berbagai tema dalam beragam cara, yang selain bisa dibaca sebagai hiburan, berpeluang diperiksa dalam konteks sosial historis zamannya. Dalam penerbitan kali ini, sejumlah cerpen ditulis ulang, sehingga bisa juga dibaca sebagai…
Buku ini berisi kumpulan cerita pendek karangan Jujur Prananto, Ahmad Tohari, Hudri Hamdi, Umar Kayam, Ratna Indraswari Ibrahim, Putu Wijaya, Santyarini, BM Syamsuddin, Abrar Yusra, Harris Effendi Tharar, Agus Vrisaba, Yanusa Nugroho, dan Edi Haryono. Cerpen-cerpen ini berusaha mengangkat realisme yang tampil di dalam cerita atau melatar belakanginya. Para pengarang, masin-masing, memang tel…