
Tak cukupkah menjadi orang Bali hanya daengan merasa diri Bali? Bisakah menjadi orang Bali hanya dengan mengatakan bahwa aku ini Bali? Apakah aku berhenti menjadi orang Bali, ketika orang mencapku bukan Bali? Jadi, Bali adalah sebuah cap? Kalau sudah berhasil kena cap, lalu akan melekat, apa pun yang dilakukan, apa pun yang dipikirkan? Atau , Bali itu sebuah ideologi? Sikap mental? Sikap jiwa? …
Buku ini berisi kumpulan cerita pendek karangan Jujur Prananto, Ahmad Tohari, Hudri Hamdi, Umar Kayam, Ratna Indraswari Ibrahim, Putu Wijaya, Santyarini, BM Syamsuddin, Abrar Yusra, Harris Effendi Tharar, Agus Vrisaba, Yanusa Nugroho, dan Edi Haryono. Cerpen-cerpen ini berusaha mengangkat realisme yang tampil di dalam cerita atau melatar belakanginya. Para pengarang, masin-masing, memang tel…

Buku ini menyuguhkan kisah-kisah menarik dalam seuntai cerita dan juga proses lahirnya cerpen-cerpen ini. Kredo penulis adalah Misteri Penciptaan akan datang di saat kita mencipta." Dalam kredo itulah sang penulis bertutur dengan lincah

Karangan yang dianggap terbaik dari ke-18 cerpen tersebut adalah cerpen berjudul Anjing-anjing Menyerbu Kuburan…. Saya sendiri lebih menyukai cerpen Kuntowijoyo yang lain dan menganggap cerpennya yang berjudul Rumah yang Terbakar sebagai cerpennya yang terbaik dalam kumpulan ini. Alasan saya adalah karena cerpen Rumah yang Terbakar menampilkan ketegangan antara peristiwa dan makna atas car…

Buku kumpulan cerita pendek (cerpen) Bakdi Soemanto, sastrawan senior yang namanya tak asing lagi dalam jagat sastra Indonesia. Antologi ini merupakan bagian dari seri buku "Kumpulan Cerpen Kompas" yang mulai diterbitkan Penerbit Buku Kompas sejak tahun 2013 lalu. Ke-25 cerpen yang mengisi buku ini menarik karena lahir dari seorang Bakdi Soemanto yang memiliki beragam minat lain di samping m…

Kumpulan cerpen pilihan kompas tahun 2014, berisi 24 cerpen dari 3 generasi cerpenis indonesia. Setiap tahun Kompas menerbitkan antologi Cerpen Pilihan Kompas yang disarring dari cerpen-cerpen yang telah dimuat dalam rubrik cerpen di Kompas edisi Minggu. Sebanyak 52 cerpen berkompetisi melewati lubang seleksi para juri. Perdebatan tak bisa dihindari. Tahun ini, para juri memberikan rekomenda…

Buku ini berisi cerpen dan novelet yang ditulis oleh pemimpin kelompok Teater KOMA dan sekaligus dramawan yang produktif menuliskan naskah-naskah drama. Cerpen-cerpen ini pula yang menjadi jendela untuk melihat sosoknya dan biografinya. "Seorang pemimpin redaksi majalah gaya hidup, kini sudah pensiun, tercenung di kamarnya pada suatu malam yang basah. Dia ingin membuka kisah yang terjadi sek…

Sori Siregar adalah seorang pencerita yang lurus. Karya-karyanya dibalut dengan bahasa dan struktur yang sederhana, hingga mudah diikuti. Ia tidak bertendensi menjadikan cerpen sebagai medium untuk mengemukakan pendapat. Sori selalu membiarkan tokoh-tokohnya menyelesaikan konfliknya sendiri, sampai akhirnya kita mengerti tentang sesuatu yang hakiki. Cerpen-cerpen yang terkumpul dalam Sang Ak…

Cinta lampu neon, yang rapuh dan tergantung listrik, tak mengurangi passion dan melankoli urban yang ironis. Misteri yang dipandang lulcu, dalam kelamnya kenyataan, dan liarnya kehidupan, mewarnai segenap cerita, sebagai hiburan yang mengingatkan, pernyataan yang menggoda, dan permainan penuh jebakan. "Kumpulan cerita ini menampilkan kisah dan tutur khas Seno Gumira Ajidarma dalam ukuran cam…

Setidaknya ada tiga buku Seno Gumira Ajidarma yang merupakan Trilogi Insiden—ketiganya mengandung fakta seputar Insiden Dili, yang ditabukan media massa semasa Orde Baru. Itulah Saksi Mata (kumpulan cerpen), Jazz, Parfum & Insiden (novel), dan Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara (kumpulan esai) yang diterbitkan ketika Orde Baru masih berkuasa. Di masa reformasi, kewaspadaan…