Kisah tentang perempuan di negara dunia ketiga dalam politik seksual, emosi emosi yang ditekan, serta makna kehidupan cinta yang tipikal dapat kita temukan dalam buku ini.
Buku ini berisi kisah seorang wartawan yang diinterograsi karena dituduh terlibat dalam aktivitas yang membahayakan kehidupan negara. Ketika diinterogasi, kisah-kisah penyiksaan terbayang di benaknya. Namun semua bayangan itu tidak terjadi dalam kenyataan. Semua interogator tampak sabar dan tetap menghormatinya.
Buku ini berisi kumpulan kisah mengenai benturan budaya tradisi dan modernitas yang terjadi pada masyarakat Indonesia. Melalui kisah-kisah dalam buku ini, teman-teman dapat berkaca mengenai konsep modernitas yang teman-teman gugat maupun yang teman-teman amini sebagai orang Indonesia.
buku ini mengahdirkan empat karya motinggo sebelumnya, karya karya motinggo tersebut yang ditulis semasa dia tinggal di yogyakarta memberikan gambaran mengenai persoalan masyarakat indonesia pada masa awal pasca prang kemerdekaan.
Buku ini berisi epigram atau karikatur tulisan yang memberi ilham sendirian yang onar dalam bincang-bincang maupun pidato."
Buku yang berbahasa Inggris ini adalah buku klasik tentang laporan pertama penelus dari dunia kecil yang menjadi tepat Tuhan menjaga kedamaian di antara Don Camillo dan Peppone seorang mayor komunis.
Buku ini berisi kisah kepahlawanan di kerajaan Madras atau disebut Mandraka, sebelah baratdaya Kerajaan Astinapura. Melalui kisah ini, teman-teman akan mempelajari nilai-nilai yang diterapkan oleh raja kepada anaknya terutama dengan masalah perkawinan.
Buku ini diterjemahkan dari buku Door Duisternis Tot Licht yang merupakan kumpulan surat R.A. Kartini kepada teman-temannya terutama orang-orang Belanda. Kumpulan surat itu pertama kali diterbitkan Mr. J.H. Abendanon pada tahun 1911. Terjemahan ini menyertakan lampiran-lampiran untuk menambah pengertian yang lebih jelas mengenai beberapa peristiwa dalam surat-surat itu."
Kumpulan cerpen ini terdiri dari 17 cerpen yang ditulis oleh 17 penulis cerpen Indonesia. Tema utama yang diangkat dalam kumpulan cerpen ini adalah kemanusiaan manusia di zaman modern saat manusia Indonesia membangun diri. Setiap cerpenis bergulat dengan imajinasi kreatif yang kemudian melahirkan ragam pengalaman unik dan khas.
Buku ini berisi 12 cerpen karya Mochtar Lubis yang berjudul Bromocorah, Abu Terbakar Hangus, Hati yang Hampa, Pahlawan, Uang, Uang, Uang, Hanya Uang, Wiski, Dara, Dukun, Hidup adalah Sebuah Permainan Rolet, Rekanan, Gelas yang Pecah, dan Perburuan.