Kumpulan cerpen pilihan kompas tahun 2014, berisi 24 cerpen dari 3 generasi cerpenis indonesia. Setiap tahun Kompas menerbitkan antologi Cerpen Pilihan Kompas yang disarring dari cerpen-cerpen yang telah dimuat dalam rubrik cerpen di Kompas edisi Minggu. Sebanyak 52 cerpen berkompetisi melewati lubang seleksi para juri. Perdebatan tak bisa dihindari. Tahun ini, para juri memberikan rekomenda…
Buku ini menggambarkan kerja sosial dan kebudayaan yang dilakukan oleh Caknun yakni dalam memberikan kado cinta kepada sesama manusia,sesama hamba Allah, dan sesama Bangsa Indonesia. Kado ini akan menghapuskan nuansa kebencian, prasangka, dan fitnah. Yang diangkat antara lain masalah TKI, Santri Teror, Jihat, Bencana di Indonesia, Disintegrasi Sosial, Aceh, dan masalah Kesenian rakyat.
Buku ini merupakan kumpulan dari kutipan ucapan atau tulisan tokoh-tokoh besar atau apa yang selama ini kita kenal sebagai kata-kata mutiara. Kedalaman dan keluasan pemikiran yang dikandungnya sering membuat kita menjadi terusik untuk merenung lebih jauh. Ia menjadi butir-butir yang indah dalam rangkaian proses pemikiran kita tentang hidup ini.
Cerpen-cerpen dalam buku ini adalah hasil dokumentasi PDS HB Yasin. Tema-tema yang diangkat dalam cerpen-cerpen tersebut adalah kemanusiaan dan keadilan. "Saya tertunduk. Yang saya pikirkan bukan kekejaman perkosaan massal itu, karena hal ini telah menjadi kebiasaan selama gerakan penumpasan berlangsung. Juga bukan bahwa yang ikut memperkosa adalah tokoh gerakan dan perwira, karena waktu itu…
Masa Adven, Natal, dan Tahun Baru terus berulang dan dirayakan orang kristen secara meriah. Tetapi tidak jarang dialami sebagai ritus kengan dan rutinitas belaka tanpa pemaknaan baru. Lupa bahwa Allah selalu melakukan hal yang baru. Kata-kata dari Nabi Yesaya di atas sesungguhnya hendak mewartakan pesan pokok mas Adven dan Natal, yakni perhatikanlah hal-hal baru yang sedang terjadi di sekitarmu…
Buku ini berisi cerpen-cerpen pilihan yang masuk ke dalam redaksi dan terbit di harian Kompas pada tahun 1994 dengan tim pemilih adalah Efix Mulyadi, J.B. Kristanto, Ninuk Mardiana Pambudi, Budiarto Danujaya, dan H. Sujiwo Tedjo.
Buku ini menceritakan perjuangan penduduk Malagasi untuk mendapatkan kebebasan beragama. Dikisahkan Ratu pulau menangkap seorang wanita yang hamil tua karena baru saja menjadi Kristen. Ratu memaksanya menolak keyakinannya dengan ancaman hukuman mati. Dibawah ancaman itulah kemudian teman-teman akan menyaksikan kekuatan iman berhadapan dengan kesewenang-wenangan dan maut.
Kumpulan cerpen ini ditulis dengan kredo catatan harian saat penulis mengambil jarak dengan peristiwa yang terjadi dan kemudian secara kritis menyindir kenyataan yang terjadi di negeri yang kian miskin akan etika dan moral. Dalam menulis cerpen, haruskah pengarang mengambil jarak dengan lingkungan sekitarnya? Bagi Yanusa Nugroho, penulis kumpulan cerpen ini, tanpa ia sadari ternyata jawabnya…
Buku ini merekam permasalahan sosio-kultural masyarakat Bali yang diakibatkan derasnya arus pariwisata yakni pendangkalan nilai-nilai masyarakat, ironi-ironi pada masyarakat, dan masalah-masalah lingkungan yang selalu membayangi Bali. Gde Aryantha Soethama bukan hanya seorang perekam yang ulung, tetapi ia adalah cerpenis yang mengerti benar situasi sosiokultur tempat tinggalnya. Perubahan ya…