Selain Umar Kayam (alm.) dan Budi Darma, tak banyak penulis Indonesia yang bermukim cukup lama di luar negeri secara intens menyempatkan menuangkan gagasan dan pengalaman mereka dalam bentuk cerita rekaan. Herlino Soleman, penulis buku kumpulan cerpen Tabir Kelam nin, tentu saja adalah perkecualiaan. Selama bermukim di Jepang, karya cerpenis asal Brebes (jawa Tengah) ini terus mengalir. Meski k…
Bulan memucat membayangi kota, mengepung di pemukiman kali yang kecoklatan, kumuh dan berbau anyir. "Tidakkah kau ingat, sungai ini pernah meluap, menelan kota dan merobohkan rumah-rumah kita, lantas anak lelakimu pun terhanyut." "Cuma untuk omong semacam itukah sampean datang kemari?" desaknya menggugat. "Terlampau pedih aku mengalaminya. Tiap kali aku keluyuran malam-malam di sini, aku sela…
Nora, buku pertama tetralogi Dangdut menceritakan pertemuan Nora dan Mala. Pernikahan keduanya berakhir dengan perpisahan, karena Nora mudik untuk menkah lagi dengan saudaranya. Mala yang secara tak disadari tersangkut dalam konspirasi makar, ditangkap sebagai tersangka pembunuhan mutilasi bintang film panas Midori. Kemudian Mala mengakui tindakannya, konon untuk menghindari pengadilan rakyat y…
Ini adalah salah satu buku kumpulan cerpen dengan kualitas penjurian dan pemilihan cerpen yang aneh. Kemenangan Jenar Maesa Ayu menang hanya karena jumlah voting bukan karena argumen yang bagus dan bukti-bukti argumen yang memadai.Silahkan teman-teman membaca sendiri karyanya dan menilai siapa yang berkarakter dan menang.
Buku ini berisi kumpulan cerita pendek yang diangkat dari fakta-fakta yang didramatisasi menjadi fakta yang terbayangkan atau cerita. Fakta-fakta tersebut menyentuh langsung kehidupan pribadi, sosial, serta kultural manusia Bali.
Buku ini berisi cerpen-cerpen dari para penulis ternama seperti Danarto, Seno Gumira, AA Navis, Kuntowijoyo, Abel Tasman, dan beberapa penulis cerpen lainnya. Cerpen-cerpen ini bertema sosial yang menarik karena muncul dan diterbitkan kembali ketika cerpen-cerpen bertema sosial mulai menghilang dan kurang diminati.