Buku ini berisi 55 cerpen yang a-politis dan a-ideologis, dalam arti tiada gugatan-gugatan tersembunyi atau tidak pada kenyataan politik dan ideologi (orde baru pada masa itu yang sangat menekan. Dunia fiksi yang umumnya mencuat dalam kumpulan ini lebih banyak digunakan untuk satu melankoli dalam melodrama kehidupan dari sebuah negeri yang haru, negeri biru dengan panorama mengenaskan. Posis…
Inilah buku yang berisi 15 cerpen terbaik Indra Tranggono, cerpenis dan penulis lakon dari Yogyakarta. Dengan lihai penulis mengolah berbagai kenyataan hidup menjadi karya fiksi yang akan menikam perasaan kemanusiaan kita, sehingga kita sepatutnya - jika tidak mau dikatakan harus - merenungkan kembali hal-hal yang kita anggap wajar selama ini. Tapi tak jarang pula kita ditampar dengan sindiran …
Dalam sekali pukul pembacaan, kita akan menemukan sedikit ciri yang menandai sebagian besar cerpen (di buku ini). Pertama adalah pilihan bentuk dan gaya, atau cara penceritaan yang secara dominan dipenuho oleh kecenderungan yang mistik, lalu mengarahkan cerita pada simpulan atau akhir yang supranatural dan surealistik. Tak kurang dari 50 persen (11 cerpen) yang memiliki kecenderungan semacam in…
Buku ini mencoba menghadirkan kalimat-kalimat puisi dalam kalimat-kalimat prosais. Lewat kata-kata dalam karyanya" Adalah keistimewaan cerita pendek yang ditulis oleh seorang sastrawan yang dalam proses kreatifnya lebih dikenal sebagai penyair dan bukan seorang cerpenis? Buku kumpulan cerpen Membunuh Orang Gila ini adalah jawabannya. Lewat kumpulan naskah yang terhimpun dalam buku ini, Sapar…
Guy de Maupassant (1850-1893) telah menulis sekitar 300 cerita pendek yang diterbitkan antara lain dalam kumpulan yang diberi judul La Maison Tellier (1881), Mademoiselle Fifi (1882), les Contes de la Becasse, Miss Harriet (1884). Banyak cerita pendeknya yang diterjemahkan ke berbagai bahasa di seluruh dunia.rnrnSebagai cerita pendek dalam buku ini diambil dari kumpulan yang berjudul Boule de S…
Dalam cerpen-cerpen Triyanto Triwikromo yang dihimpun dalam buku ini, pengarang tak hanya melakukan terobosan atas batasan dimensi waktu sebagaimana terpapar. Ia juga membuat dimensi ruang terlampaui. Maka sejarah - sebagai representasi peristiwa dalam ruang dan waktu mengalami destabilisasi dalam kumpulan cerpen ini.
Buku ini berisi cerita-cerita pendek yang biasa tersebar di antara kaum Sufi dan para pencari Tuhan. Melalui buku ini, teman-teman akan mendapatkan wawasan mengenai gambaran sastra yang beredar di masyarakat Timur Tengah.
Buku ini berisi kumpulan cerpen dari 4 negara yakni Suria, Irak, Libanon, dan Palestina yang diterjemahkan oleh Ali Audah antara lain berjudul Sungai Berkuasa, Saat-Saat Kekacauan, Kawanku Abdu Ali, Taruhan, Jeritan Prajurit, Menuju Garis Depan, Hilangnya Musim Semi, Perburuan, Nasihan Cuma-Cuma, Warisan, dan Lereng Bukit.