Buku ini berisi epigram atau karikatur tulisan yang memberi ilham sendirian yang onar dalam bincang-bincang maupun pidato."
Buku yang berbahasa Inggris ini adalah buku klasik tentang laporan pertama penelus dari dunia kecil yang menjadi tepat Tuhan menjaga kedamaian di antara Don Camillo dan Peppone seorang mayor komunis.
Buku ini berisi kisah kepahlawanan di kerajaan Madras atau disebut Mandraka, sebelah baratdaya Kerajaan Astinapura. Melalui kisah ini, teman-teman akan mempelajari nilai-nilai yang diterapkan oleh raja kepada anaknya terutama dengan masalah perkawinan.
Buku ini diterjemahkan dari buku Door Duisternis Tot Licht yang merupakan kumpulan surat R.A. Kartini kepada teman-temannya terutama orang-orang Belanda. Kumpulan surat itu pertama kali diterbitkan Mr. J.H. Abendanon pada tahun 1911. Terjemahan ini menyertakan lampiran-lampiran untuk menambah pengertian yang lebih jelas mengenai beberapa peristiwa dalam surat-surat itu."
Kumpulan cerpen ini terdiri dari 17 cerpen yang ditulis oleh 17 penulis cerpen Indonesia. Tema utama yang diangkat dalam kumpulan cerpen ini adalah kemanusiaan manusia di zaman modern saat manusia Indonesia membangun diri. Setiap cerpenis bergulat dengan imajinasi kreatif yang kemudian melahirkan ragam pengalaman unik dan khas.
Buku ini berisi 12 cerpen karya Mochtar Lubis yang berjudul Bromocorah, Abu Terbakar Hangus, Hati yang Hampa, Pahlawan, Uang, Uang, Uang, Hanya Uang, Wiski, Dara, Dukun, Hidup adalah Sebuah Permainan Rolet, Rekanan, Gelas yang Pecah, dan Perburuan.
Buku ini berisi cerpen-cerpen dari Asia mulai dari Afganistan, Burma, India, Indonesia, Iran, Jepan, Korea, Malaysia, Nepal, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, dan Thailand.
Buku ini adalah salah satu buku science fiction yang satir dan penuh dengan ide kreatif mengenai kehidupan luar angkasa. Koleksi perpustakaan Gonzaga memiliki masing-masing satu exemplar yakni bagian 1 dan bagian 2.
Buku ini berisi kumpulan karangan para pemenang lomba penulisan esai 1998 tentang Korea. Lomba tersebut diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Korea.
Buku ini terbangun oleh tulisan-tulisan sederhana tetapi sarat makna dan pantas dibaca. Penulisnya-seorang siswa sekolah menengah pertama-menyebut karyanya sebagai sebagai kumpulan kontemplasi atas realitas kehidupan berbangsa dan bernegara.