Dengan membaca buku ini diharapkan para pembaca mampu menghayati imannya di tengah pergulatan hidup menuju dunia baru yang lebih menyenangkan.
Buku ini berisi kisah yang kaya imaji dan simbol, sugestif dan dinamis, kerap seperti protes pada bentuk pengucapan literer yang konvensional. Cerpen-cerpen ini mencuatkan kritik sosial dengan konsep teror mental yang menggemaskan."
Peta penghayatan latihan rohani dalam hidup sehari-hari Jesuit provinsi Indonesia tahun 2011
Kumpulan cerpen pilihan kompas tahun 2014, berisi 24 cerpen dari 3 generasi cerpenis indonesia. Setiap tahun Kompas menerbitkan antologi Cerpen Pilihan Kompas yang disarring dari cerpen-cerpen yang telah dimuat dalam rubrik cerpen di Kompas edisi Minggu. Sebanyak 52 cerpen berkompetisi melewati lubang seleksi para juri. Perdebatan tak bisa dihindari. Tahun ini, para juri memberikan rekomenda…
Buku ini menggambarkan kerja sosial dan kebudayaan yang dilakukan oleh Caknun yakni dalam memberikan kado cinta kepada sesama manusia,sesama hamba Allah, dan sesama Bangsa Indonesia. Kado ini akan menghapuskan nuansa kebencian, prasangka, dan fitnah. Yang diangkat antara lain masalah TKI, Santri Teror, Jihat, Bencana di Indonesia, Disintegrasi Sosial, Aceh, dan masalah Kesenian rakyat.
Buku ini merupakan kumpulan dari kutipan ucapan atau tulisan tokoh-tokoh besar atau apa yang selama ini kita kenal sebagai kata-kata mutiara. Kedalaman dan keluasan pemikiran yang dikandungnya sering membuat kita menjadi terusik untuk merenung lebih jauh. Ia menjadi butir-butir yang indah dalam rangkaian proses pemikiran kita tentang hidup ini.
Masa Adven, Natal, dan Tahun Baru terus berulang dan dirayakan orang kristen secara meriah. Tetapi tidak jarang dialami sebagai ritus kengan dan rutinitas belaka tanpa pemaknaan baru. Lupa bahwa Allah selalu melakukan hal yang baru. Kata-kata dari Nabi Yesaya di atas sesungguhnya hendak mewartakan pesan pokok mas Adven dan Natal, yakni perhatikanlah hal-hal baru yang sedang terjadi di sekitarmu…
Buku ini berisi cerpen-cerpen pilihan yang masuk ke dalam redaksi dan terbit di harian Kompas pada tahun 1994 dengan tim pemilih adalah Efix Mulyadi, J.B. Kristanto, Ninuk Mardiana Pambudi, Budiarto Danujaya, dan H. Sujiwo Tedjo.
Buku ini menceritakan perjuangan penduduk Malagasi untuk mendapatkan kebebasan beragama. Dikisahkan Ratu pulau menangkap seorang wanita yang hamil tua karena baru saja menjadi Kristen. Ratu memaksanya menolak keyakinannya dengan ancaman hukuman mati. Dibawah ancaman itulah kemudian teman-teman akan menyaksikan kekuatan iman berhadapan dengan kesewenang-wenangan dan maut.