Buku ini berisi informasi mengenai H.B. Jassin mulai dari ketertarikannya pada sastra, doumentasi sastra, penerjemahan, redaktur abadi, paus sastra Indonesia, pembela sastra Indonesia, jiplakan, saduran, dan pengaruh, imajinasi dan kebebasan mencipta, politik, imajinasi dan kebebasan mencipta, kritik, biografi, dan bibliografinya.
Buku ini berisi kisah-kisah Barata Yudha yang ditulis dan diceritakan ulang dengan bahasa yang sederhana. Kisah-kisah kepahlawanan, pengabdian kepada negara dan kebenaran, serta keutamaan-keutamaan sebagai manusia di dalam situasi-situasi yang problematis di tengah peperangan Barata Yudha disuguhkan ke hadapan pembaca dengan ilustrasi gambar wayang.
Buku ini berisi kisah Srikandi Belajar Memanah yang amat digemari para penikmat wayang karena kisahnya romantis dan memberikan pesan kepada ibu-ibu rumah tangga yang bergelut dengan pendidikan anak dan tanggung jawab untuk urusan rumah dan keterlibatan pada masalah-masalah di tengah masyarakat.
Buku ini berisi kisah yang ditulis dari kisah Sumbadra Larung yang digemari para pencinta kisah Wayang karena mengandung banyak pesan moral bagi perempuan terutama dalam menghadapi cobaan dalam hidup berumah tangga.
Buku ini berisi uraian mengenai sastra dan kritik sastra, aspek-aspek kritik sastra, kritik sastra dan masyarakat sastra, pengalaman dan imajinasi dalam kritik sastra, metode kritik sastra, psikologi dalam kritik sastra, sosiologi dalam kritik sastra, agama dan sastra dalam renungan kritik sastra.
Buku ini berisi kisah tiga keluarga. Kisah Anna yang selingkuh dengan opsir muda yang mengaguminya hingga akhirnya memutuskan tali pernikahan. Penyelewengan itu adalah petaka yang tak dapat ditolak dengan segudang alasan dan kondisi. Alasan terkuat baginya adalah bahwa mantan suaminya hanyalah sepotong boneka tanpa jiwa dan harga diri meskipun ia seorang pejabat.
Buku ini adalah seri kesepuluh dari 10 jilid seri Taiko. Dalam seri inilah dituliskan akhir dari perjalanan panjang hidup Hideyosi yang diawali dengan kebetulan ditemukan Nobunaga hingga menjadi penyatu seluruh daratan Jepang.
Buku ini berisi kisah Pendekar Pedang Musashi dari Jepang yang melepaskan gelar Samurainya menjadi seorang Ronin tetapi mengalahkan semua pendekar pedang sakti di zamannya. Ia mengasah kemampuan belajar dari alam dan mendisiplinkan diri untuk menjadi manusia sejati.
Buku ini adalah Buku Musashi seri ke-2 yang bercerita tentang Perguruan Yoshioka, Roda Keberuntungan, Berhadapan dan Mundur, Peri Air, Angin Musim Semi, Hozoin, Dataran Hannya, Tanah Pedikan Koyagyu, Bunga Peoni, Pembalasan Jotaro, dan Burung-burung Bulbul.
KATA-KATA MUTIARA Kahlil Gibran bukan saja bening, dan menyentuh kepekaan hati dan ahlak insan, tetapi juga tajam menyayat dan mebedah borok lahiriah.