Tak semua perasaan itu harus diungkapkan. Ada kalanya dia disimpan di hati. Diresapi sendiri. Cukup bahagia hanya dengan melihat sosoknya. Senyum terkembang saat melihat tawanya. Lutut melemas saat dia menyapa. Tak semua rasa cinta itu harus diumbar ke dunia. Ada kalanya dia dipupuk dengan sabar. Dinikmati saat mekar. Namun, bagaimana jika yang membuatmu lemas saat dia tertawa bahagia karena or…
Cerita pendek ini disusun untuk melukiskan kehidupan perkawinan atau kehidupan rumah tangga. Keseluruhan cerpen yang terhimpun dalam buku ini berkaitan dengan kehidupan seorang wanita, baik itu impian mereka, penderitaan mereka, perjuangan mereka, dan cita-cita mereka. Judul-judulnya antara lain Lukisan perkawinan, Muntah, Dendam, Salam Lebaran, Sukri Membawa Pisau Belati, Sajak dan Tongkat, Pe…
Cerpen adalah sebagian jawaban dari para pengarang untuk tetap kritis dalam menyikapi setiap realitas di sekitar hidup kita. Realitas politik, yang telah menjadi isu utama selama bertahun-tahun di negeri ini, senantiasa bias kepentingan. Apalagi kemudian ditumpangi olehkeinginan untuk berkuasa, ia akan menjadi semakin "serakah: dan "menghalalkan" segala cara. Cerpen-cerpen dalam buku ini, te…
Pada awal karirnya sebagai penulis, Pram menghasilkan berbagai bentuk karya tulis: prosa, puisi, cerita pendek, dan esai. Karya-karya tersebut tersebar pada berbagai majalah dan media lainnya, dan baru belakangan in dirangkum oleh Astuti Ananta Toer menjadi buku yang diberi nama Menggelinding. Sebuah buku yang dengan apik menggambarkan perjalanan seorang penulis dalam mencari suara dan pemikira…
Buku ini berisi 10 kisah dari Hungaria yang diterjemahkan dari bunga rampai terbitan UNESCO, 44 Hungarian Short Stories (1979) yang memperkenalkan masyarakan Hungaria kepada masyarakat Indonesia. Di antara para penulis Hungaria tersebut terdapat kecenderungan naturalisme, impresionisme, simbolisme, dan art nouveau (seni baru).
Buku ini diterjemahkan dari buku berjudul The Wanderer. Buku ini berisi 44 karya yang pendek dan padat dan berisi ajaran kebijaksanaan sebagai hasil dari pengembaraan jiwa dan pikiran.
Buku ini adalah kumpulan cerita pendek yang ditulis di berbagai waktu dan kesempatan saat penulis masih hidup. Ada 12 cerpen yang antara lain berjudul Monalisa Kapal Orange, Artis yang Ulung, Poligami, Kemenangan di Jabal Nur, Ruangan Terisi, Tuan Miloszewski, Menuju Kemenangan, Dua Tunggal Satu, Angin Gunung Guntur, Tidak ada Apa-Apa, Menemukan Tujuannya, dan Rumah Saya di Grogol.
Buku ini berisi kumpulan cerpen yang ditulis pada tahun 1953-1955.
Buku ini berisi 7 cerita pendek. Lima diantaranya mempunyai kaitan dengan suasana revolusi Indonesia 1945. Cerpen-cerpen Subagio berbicara tentang manusia dan berbagai aspek kemanusiaannya. Seks, Cinta, Maut, Kesetiaan, Ketakutan, dan Keberanian yang selalu menjadi masalah manusia dalam keadaan perang ataupun damai.rnDalam cerpen Kejantanan di Sumbing dipertanyakan keberanian manusia menghadapi…
Buku ini adalah buku kumpulan cerita pendek. Dengan gaya yang lancar dan menyenangkan, penulis mengungkapkan isi hati wanita, perhatiannya, cita-citanya, harapan-harapannya, mimpi-mimpinya, cintanya, yang dilukiskan dengan penuh kejujuran.