Text
Dodolit Dodolit Dodolibret
Buku ini berisi 19 cerpen-cerpen terbaik yang penah terbit di Kompas pada tahun 2010. Sederet nama-nama penulis yang kerap muncul di Kompas masih mendominasi kumpulan cerpen ini. Salah satunya adalah cerpen adaptasi dodolit dodolit dodolitbret, dan sederet cerpen yang bertema cinta, keluarga, budaya, ikan, dan tentang pengaruh.
Cerpen "Dodolit Dodolit Dodolitbret" karya Seno Gumira Ajidarma yang menjadi Cerpen Terbaik Kompas 2010, mengisolasi siratan pesan tentan pluralitas makna kebenaran religius. Bahwa kita jangan mudah mengklaim agama kita sendiri paling benar dan menganggap sesat agama lain, dan jangan pula gampang menganggap pemahaman kita sendiri tentang agama kita sebagai yang paling benar di antara pemahaman-pemahaman lain yang dimiliki saudara-saudari kita. "Agama pada hakikatnya adalah makna, pemaknaan, yang muncul dari pengalaman,"kata Huston Smith.
Mayoritas Cerpen Pilihan Kompas 2010, seperti kecenderungan umum cerpen-cerpen Kompas selama ini, memperdengarkan derau isu-isu sosial aktual yang biasa tampil di rubrik berita dan opini di media massa, seperti penggusuran dan teror bom (Ikan Terbang Kufah karya Triyanto Triwikkkkkromo), penggusuran dan kriminalisasi minoritas (Pengunyah Sirih karya S. Praseyo Utomo), korupsi (Menjaga Perut karya Adek Alwi), konflik rakyat vs industrialis (Ada Cerita di Kedai Tuak, Martohap karya Timbul Nadeak), penindasan dan kekerasan terhadap perempuan (Sepasang Mata Dinaya yang Terpenjara karya Ni Komang Ariani), (Surya Rury karya Indra Tranggono), ekses dekadensi moral (Prdil Jadi GAncan karya Gde Aryantha Soethana).
No other version available