Mengikuti hasrat pengembaraan, pendekar tanpa nama dari Javadvipa tiba di tanah Kambuja pada tahun 796. Perjumpaan dengan seorang perempuan pendekar, membuat ia terlibat berbagai pertarungan maut yang setiap kali nyaris mencabut nyawanya. Bersama perempuan pendekar itu, ia bergabung dengan pasukan pemberontak An Nam yang melawan penjajahan, yang kemudian membuatnya wajib melakukan perjalanan r…
Novel ini berlatar di pulau Jawa tahun 871. Pendekar Tanpa Nama yang telah mengundurkan diri dari dunia persilatan sudah 100 tahun umurnya. Pendekar tua itu sudah lupa siapa lawan yang pernah terbunuh olehnya, dan barangkali kini murid atau kerabat lawan-lawannya datang menuntut pembalasan dendam. Bahkan negara menawarkan hadiah besar untuk kematiannya. Pendekar tua itu tahu ajalnya sudah dekat…
Buku ini memuat seluruh cerpen Seno Gumira Ajidarma yang pernah dimuat Harian Kompas antara 1978-2013. Inilah 85 cerpen yang dalam 35 tahun secara kronologis menjelajahi berbagai tema dalam beragam cara, yang selain bisa dibaca sebagai hiburan, berpeluang diperiksa dalam konteks sosial historis zamannya. Dalam penerbitan kali ini, sejumlah cerpen ditulis ulang, sehingga bisa juga dibaca sebagai…
Buku ini berisi cerpen-cerpen Seno Gumiro Ajidarma yang berjudul Senja dan Sajak Cinta, Lipstik, Bibir, Suara-Suara, Pebunuhan, Pelacur, Surat, Mereka datang dan pergi, Ia Menangis, Hidup Terasa Panjang, Pertemuan yang Batal, orang-orang yang sakit kelamin, profil pembunuh, senja penutupan, pelajaran mengarang, ratih, dewi,max, lonely lover symphony, ibu tidak di rumah, bulan di atas kampung, c…
Buku ini berisi 19 cerpen-cerpen terbaik yang penah terbit di Kompas pada tahun 2010. Sederet nama-nama penulis yang kerap muncul di Kompas masih mendominasi kumpulan cerpen ini. Salah satunya adalah cerpen adaptasi dodolit dodolit dodolitbret, dan sederet cerpen yang bertema cinta, keluarga, budaya, ikan, dan tentang pengaruh. Cerpen "Dodolit Dodolit Dodolitbret" karya Seno Gumira Ajidarma …
Buku ini berisi cerpen-cerpen pilihan yang masuk ke dalam redaksi dan terbit di harian Kompas pada tahun 1994 dengan tim pemilih adalah Efix Mulyadi, J.B. Kristanto, Ninuk Mardiana Pambudi, Budiarto Danujaya, dan H. Sujiwo Tedjo.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini buku kumpulan cerpen Kompas memakai judul Cerpen Kompas Pilihan sementara biasanya menggunakan judul Cerpen Pilihan Kompas. Perubahan itu adalah karena keinginan selalu merevitalisasi diri, yaitu sifat yang melekat pada media massa agar mampu mengikuti perkembangan masyarakat pembacanya. Bila sebelumnya cerpen-cerpen yang akan diterbitkan menjadi …
Buku ini berisi 15 cerpen terbaik Kompas dan Cinta di Atas Perahu Cadik sebagai cerpen terbaik.rnrnMelanjutkan yang telah kamu mulai tahun lalu, pemilihan cerpen di dalam buku antologi ini tetap dilakukanoleh mereka dari luar Kompas. Kali ini pemilihan dilakukan oleh Yu Utami, seorang novelis dan kolumnis yang menjadi anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta periode 2006-2009 dan pernah men…
Cinta lampu neon, yang rapuh dan tergantung listrik, tak mengurangi passion dan melankoli urban yang ironis. Misteri yang dipandang lulcu, dalam kelamnya kenyataan, dan liarnya kehidupan, mewarnai segenap cerita, sebagai hiburan yang mengingatkan, pernyataan yang menggoda, dan permainan penuh jebakan. "Kumpulan cerita ini menampilkan kisah dan tutur khas Seno Gumira Ajidarma dalam ukuran cam…
Pernah membayangkan nggak, ada ojek ngetem di Menara Eiffel? Senandung seruling di tengah-tengah deru dan debu metropolitan? Begitulah Jakarta, di tengah-tengah pencakar langit dan kawasan elit Sudirman, terselip deretan tukang ojek yang setia mengantarkan Anda dengan jaminan layanan yang lebih cepat dan tepat dibandingkan mobil yang harus berjuang melintasi kemacetan. Hanya di Jakarta-lah kita…