Text
Bali (Kumpulan Cerpen Putu Wijaya)
Tak cukupkah menjadi orang Bali hanya daengan merasa diri Bali? Bisakah menjadi orang Bali hanya dengan mengatakan bahwa aku ini Bali? Apakah aku berhenti menjadi orang Bali, ketika orang mencapku bukan Bali? Jadi, Bali adalah sebuah cap? Kalau sudah berhasil kena cap, lalu akan melekat, apa pun yang dilakukan, apa pun yang dipikirkan? Atau , Bali itu sebuah ideologi? Sikap mental? Sikap jiwa?
Sebagai orang Bali, Putu Wijaya mengakui bahwa dinamika menjadi umur penting dalam berekspresi. Karena itu, karyanya memperlihatkan tempi yang cepat, penuh hentakan dan daya kejut. Di tangan Putu Wijaya, sebuah ide bisa berkembang ke arah yang tak terduga, mendistorsi dan meneror pembacanya. Namun, seperti diakui Putu, "teror mental" yang ia kembangkan lewat ide dalam karyanya itu hanya kejutan untuk menuju pada suatu pencerahan batin.
No other version available