Buku ini berkisah tentang pantai yang makin menjauh, Dari Buritan dan haluan, Marta dan Murtini, Asap yang Mengusirku, Permainan Keong, Marta dan Kebingungan, Si Pemain Gitar di Tengah Gelora, Kereta Api dan Ban Kempes, serta Malam Perpisahan.
Buku ini memuat kisah berlatarkan Minangkabau yang berjalan dalam aturan adat serta agama yang ketat. Aturan demikian berlaku bagi siapa saja, terlebih-lebih bagi kaum wanitanya. Karena itu segala tingkah laku haruslah seimbang dulu sebelum dikerjakan, apakah kiranya akan melanggar adat serta agama. Sebab sekali melanggar, hukumannya berat.rn
Hatinya sekarang sedang kusut masai. Pikirannya sedang berperang hebat, bertempur menghadapi segala rintangfan yang akan menghalangi tumbuhnya cinta. Tidak sedikit waktu yang dilaluinya dengan bermenung karena pikiran yang berkabut dan menyesakkan dada. Sampai hati betul dia menyiksa seperti ini. Tak iba dia, ranting tempatku bergantung telah dipatahkannya. Mis, katakan padanya! sudilah menyela…
Masalah lingkungan memang menjadi masalah kita semua. Alam yang dikaruniakan oleh Tuhan memang seharusnya dimanfaatkan demi kelangsungan hidup manusia. Meskipun demikian, pemanfaatannya harus dilakukan secara terencana dan benar-benar terjaga sehingga tidak akan menimbulkan akibat yang justru merugikan manusia sendiri. Hal itu akan terlaksanakan apabila kita sendiri sudah menyadari keterkaitan …
Dalam perjuangan merebut kemerdekaan, sesuatu bangsa harus banyak memberikan korban yang merupakan resiko yang tak dapat dielakkan. Hanya dengan jerih payah dan penderitaan dapat tercapai cita-cita itu. rnBuku ini mengisahkan sekelumit perjuangan fisik bangsa Indonesia dalam usaha membebaskan diri dari penjajahan bangsa Belanda. Walaupun sudah banyak buku-buku yang melukiskan perjuangan, denga…
Kehidupan Maman bersama ibu dan seorang adiknya sangat menyedihkan dan sangat berkekurangan. Maman duduk di kelas 5 Sekolah Dasar.Namun ia sudah harus bekerja membantu ibunya mencari biaya untuk hidup mereka bertiga. Ia terpaksa sering tidak masuk sekolah karena harus mencari kayu dan ranting di hutan.rnBerkat adanya program Orang Tua Asung dan Anak Asuh dari pemerintah yang kini sedang digalak…
Musim Rontok di Tokyo merupakan kisah-kisah pengalaman seorang trainee dari Indonesia yang mengikuti kursus masalah penerbitan buku di Tokyo pada tahun 1968 bersama ikatan penerbit Jepang. Yang dikisahkan antara lain adalah Hotel Asia Center of Japan, Kamar nomer 544, Domo Arigato Gozaimazu, Insinyur dari Bandung, Gado-gado Wisma Indonesia, Suara tak Berwajah dari Hati yang Gelisah, Tata Bahasa…
Orang yang sejak lama tinggal di kota, biasanya enggan untuk pindah ke desa dan menganggap desa tersebut tempat tinggal yang tidak menyenangkan. rnAkan tetapi tidak demikian dengan Pak Usman. Ia pindah ke desa di saat telah menyelesaikan tugasnya sebagai pegawai negeri. Kemudian di sisa usianya ia mengabdi di tanah kelahirannya. Ia juga telah berhasil menanamkan rasa cinta tanah air serta berga…
Puisi-puisi dalam buku ini antara lain berjudul Gaung Luka, Mentawai, Gaung Luka di Padang Sabana, Kembalikan Anugerahmu, Degup Rindu Pada Tuhan, Nyanyian Tigapuluhsatu, Jakarta Dalam Catatan Seorang Penyair, Surat Kepada Bunda, Nyanyian Tigapuluhdua, Nyanyian Sia-Sia, Suatu Ketika, Saat Ini, Pengakuan, Kekasih, Sajak Bagi Kota Tua, Catatan Perjalanan I-II, Lagu duka Tengah Malam, Jung Eng, Tig…
Masihkan ada cinta yang tak menyerah dari segala apa? Adakah cinta yang kuasa mengalahkan luka-derita bahkan kehidupan itu sendiri? Barangkali, cinta dalah segala-galanya: lebih kuat dari hidup dan lebih dahsyat dari kematian. Tak pelak lagi, Surat Cinta dari Kairo adalah novel tentang kisah kasih sepasang manusia, Luna dan Nuh, yang mendebarkan romantis, inspiratif, dan penuh keharuan. Jika me…