Buku ini kisah Ridwan yang penuh dengan persaingan untuk mendapatkan tempat terhormat dalam keluarga dan masyarakat. Walaupun tempat terhormat dalam keluarga telah dipegang, ia masih merasa kalah dari Kadir, sepupunya. Kerakusan itu telah membentuk sebuah dendam yang ia bawa seumur hidupnya. Meski sudah begitu lama merantau ke negeri orang, Ismet Fanany, penulis novel ini, masih begitu lekat…
Buku ini berisi 14 cerita pendek yang mengeksplorasi batu sebagai objek dan subjek sehingga berbagai kemungkinan dapat dimunculkan. Membaca buku kumpulan cerpen ini akan membawa pembaca merantau ke dalam diri manusia sekaligus berusaha keras mengenalinya sebagai suatu upaya memuliakan manusia.
Karangan yang dianggap terbaik dari ke-18 cerpen tersebut adalah cerpen berjudul Anjing-anjing Menyerbu Kuburan…. Saya sendiri lebih menyukai cerpen Kuntowijoyo yang lain dan menganggap cerpennya yang berjudul Rumah yang Terbakar sebagai cerpennya yang terbaik dalam kumpulan ini. Alasan saya adalah karena cerpen Rumah yang Terbakar menampilkan ketegangan antara peristiwa dan makna atas car…
…semua cerpen dalam Koran Kompas sepanjang tahun 2004-dan awal tahun 2005-cukup menyenangkan untuk dibaca. Karena itu, berapapun jumlah cerpen yang masuk ke dalam Cerpen Pilihan Kompas 2005, juga pasti menyenangkan. Meskipun semua cerpen menyenangkan, nampaknya ada satu cerpen yang mempunyai kelebihan, yaitu “Rt 03 Rw 22; Jalan Belimbing atau Jalan “Asmaradana”, cerpen Kuntowijoyo"
Cerpen-cerpen dalam buku ini banyak dipengaruhi oleh budaya Minang dengan semangat rantaunya. Kisah keseharian yang kecil dengan segala permasalahannya menjadi perhatian serius. Teman-teman juga akan dibawa kepada tumpukan kesedihan yang dialami oleh orang-orang marginal dan kebodohan-kebodohan akibat kemiskinan. "Maka, kali ini ia kembali ke pangkal jalan. Semestinya, sebelum kembali ke pa…
Mengikuti hasrat pengembaraan, pendekar tanpa nama dari Javadvipa tiba di tanah Kambuja pada tahun 796. Perjumpaan dengan seorang perempuan pendekar, membuat ia terlibat berbagai pertarungan maut yang setiap kali nyaris mencabut nyawanya. Bersama perempuan pendekar itu, ia bergabung dengan pasukan pemberontak An Nam yang melawan penjajahan, yang kemudian membuatnya wajib melakukan perjalanan r…
Novel ini berlatar di pulau Jawa tahun 871. Pendekar Tanpa Nama yang telah mengundurkan diri dari dunia persilatan sudah 100 tahun umurnya. Pendekar tua itu sudah lupa siapa lawan yang pernah terbunuh olehnya, dan barangkali kini murid atau kerabat lawan-lawannya datang menuntut pembalasan dendam. Bahkan negara menawarkan hadiah besar untuk kematiannya. Pendekar tua itu tahu ajalnya sudah dekat…
Buku ini memuat seluruh cerpen Seno Gumira Ajidarma yang pernah dimuat Harian Kompas antara 1978-2013. Inilah 85 cerpen yang dalam 35 tahun secara kronologis menjelajahi berbagai tema dalam beragam cara, yang selain bisa dibaca sebagai hiburan, berpeluang diperiksa dalam konteks sosial historis zamannya. Dalam penerbitan kali ini, sejumlah cerpen ditulis ulang, sehingga bisa juga dibaca sebagai…
Buku ini merupakan dekonstruksi terhadap ideologi keindahan cerpen konvensional. Cerpen sebagai media ekspresi puitika ke ruang prosa dengan berbagai kemungkinan medan teks yang diciptakan kembali. Kekerasan dan seks sangat mewarnai cerpennya. Kerusakan-kerusakan sosial bukan berita tetapi menjadi bagiuan dari fenomena ketubuhan. Cerpen Triyanto merupakan dekonstruksi terhadap ideologi keind…
Buku ini berisi cerpen-cerpen Seno Gumiro Ajidarma yang berjudul Senja dan Sajak Cinta, Lipstik, Bibir, Suara-Suara, Pebunuhan, Pelacur, Surat, Mereka datang dan pergi, Ia Menangis, Hidup Terasa Panjang, Pertemuan yang Batal, orang-orang yang sakit kelamin, profil pembunuh, senja penutupan, pelajaran mengarang, ratih, dewi,max, lonely lover symphony, ibu tidak di rumah, bulan di atas kampung, c…