Dalam buku ini terdapat 51 tulisan yang memotret kisah-kisah kemanusiaan, sosial, politik, dan kebudayaan yang juga hidup dan dirayakan di sekitar olahraga sepakbola.
Buku ini mensharingkan kisah dan pengalaman romo Sindhu dalam melaksanakan devosi kepada Bunda Maria. Puisi dan permenungan dalam buku ini akan memperkaya kerohanian dan rasa bakti teman-teman kepada Bunda Maria.
Awalnya hanyalah mengenai lukisan celeng, tapi kemudian buku ini bercerita tentang politik, mental, tingkah laku, kemunafikan, kekejaman, kejahatan, dndam, nafsu, naluri, dan nasib manusia yang laksana celeng. Buku ini bagaikan mengulang kata-kata filsuf Friedrich Nietzche : binatang buas itu belum mati, dalam peradaban modern ini binatang buas itu masih hidup, makin hidup, malahan ia diilahikan.
Kita datang ke dunia ini sebagai saudara,rnrntapi mengapa kita mesti diikat pada daging dan darah,rnrnyang ternyata hanya memisahkan kita?rnrnItulah tragika anak manusia yang digeluti oleh novel Putri Cina ini. Novel ini melukiskan, bagaimana anak manusia itu ingin mencintai bumi tempat ia berpijak. Tapi ternyata bumi tersebut tak mau menjadi tanah airnya yang aman, damai dan tentram. Ia yakin,…