Drama tiga babak ini mencoba menyuguhkan sebuah lakon Muslim sejati. Seorang Muslim sejati denganiman yang kukuh pasti merindukan dirinya sendiri maupun saudara-saudaranya untuk kukuh seperti Masyitoh. Ia berani mati demi imannya kepada Allah! Hanya Allah sajalah yang patut disembah! Bukan manusia, benda ataupun kekuasaan seperti Fir'aon yang patut disembah! Masyitoh tidak sudi menyerah kepada …
Sudah belasan hari aku terbaring di rumah sakit, tetapi ayahku tak kunjung datang. Pasien yang lain hampir setiap minggu ditengok para kerabatnya, diajak ngobrol dan disenangkan hatinya. Aku sendiri sungguh-sungguh merasa kesepian karena tidak ada seorangpun yang datang menjenguhk. Tak ada kerabat yang datang mengajak ngobrol apalai mengirimi makanan.rnKutipan kisah di atas menggambarkan bagaim…
Buku adalah jendela dunia, Liber Fenestra Mundi. Setiap kali membukanya, tambahlah bentangan cakrawala kita. Dia juga guru dan teman dialog, yang dengan suka rela diikuti arahannya, ketika dengan perasaan gembira, dan mata membelalak, kita kagum akan kedalaman hikmatnya. Dia juga kaki, yang karena proses peletakkan watak sebagai hasil interaksi dengannya, membuat kita tak gamang menjalani kemba…
Buku ini berisi beberapa lukisan yang dibuat oleh S. Sudjojono. Dalam lukisan-lukisan tersebut, Ajip Rosidi memaparkan tafsir untuk memahami dan mengenal makna di balik karya-karya tersebut.
Dalam buku ini teman-teman dapat melihat guratan-guratan lukisan Affandi yang magis, realis, dan artistik. Dalam buku ini dipaparkan pengaruh dan idealisme yang terkandung dalam lukisan-lukisan yang dihasilkan olehnya.
Terkumpul dalam buku ini surat-surat sastrawan Ajip Rosidi dari 1980-2002 semasa dia bermukim di Jepang. Dikirimkan kepada sejumlah orang, dari sesama sastrawan sampai politisi, surat-surat itu merupakan semacam jurnal personal (Personal Account) terutama kesaksian dirinya terhadap perjalanan sejarah bangsa.rnSemua itu ditampilkan dengan telanjang, apa adanya, dan Ajip telah merelakan setiap or…