Kemajuan ilmu dan teknologi sungguh memperlihatkan betapa manusia berjaya secara autonom dengan akal budinya, namun sekaligus memunculkan suatu pertanyaan yang menyangkut etika dan iman: kemajuan demi manusia atau manusia demi kemajuan? Buku ini mencoba menjawabnya dengan menguraikan pertautan antara iman-ilmu dan kehidupan.
Buku ini berisi 32 renungan harian yang akan memperkaya kerohanian dan semangat dalam mengabdi Tuhan dan mencintai sesama. Buku ini dapat menjadi bahan renungan pribadi maupun kelompok.
Ber-Iman adalah tanggapnya manusia kepada Wahyu Allah. Tanggapan itu mengandung unsur lahir dan unsur batin. Di situ manusia mengalami, bagaimana Allah menggembalaka mereka dalam pastoral dasar. Pengalaman menikmati pastoral Allah itu terayakan dalam sakramen-sakramen dan terlaksanakan dalam perilaku sehari-hari. Pedoman perilaku adalah kesepahaman dengan Gereja yang dieksplisitkan dalam Magist…
Manusia dipanggil untuk berdoa danmengikuti Yesus Kristus. Yesus Kristus kita ikuti sebagai sahabat, dalam para saudara, terutama yang miskin, dalam kontemplasi pada kehadiran Bapa dalam Roh-Nya. Tekad kita: ikut Yesus secara radikal, setia sampai salib, ikut membebaskan umat-Nya secara nyata. Begitulah Aksi bersatu dengan Kontemplasi.
Ungkapan Sumpah Pemuda sungguh mengagumkan. Nilainya, bukan hanya karena membuahkan ibu Pertiwi tercinta, tetapi juga merupakan buah dari suatu prosses yang padu. Pertemuannya saja berlangsung di berbagai tempat dan melibatkan kelompok pelbagai agama. Para pemuda itu tidak puas dengan cara menyatu yang ragu-ragu dari para seniornya. Kaum muda berpadu demi persatuan seluruh Nusantara: mengatasi …
Buku ini mengurai dan menyajikan nasihat teknis mengenai bagaimana menyelenggarakan dan memimpin rapat, segi-segi yang harus diperhatikan: permasalahan, kondisi, peserta, kemahiran dan keterampilan yang diperlukan agar tujuan yang diinginkan tercapai. Buku wajib dibaca oleh calon-calon pemimpin masa depan, teristimewa ketua senat, ketua organisasi kegiatan, ketua ekskul, maupun ketua perbidelan…
Buku ini menjelaskan siapakah diri Yesus mulai dari Nasaret hingga kebangkitannya. Melalui buku ini, teman-teman akan mengenal pribadi Yesus secara utuh dalam keluarga dan masyarakat, dalam sendiri dan doaNya, dalam karya-karyanya, maupun dalam wafat dan kebangkitanNya.
Semenjak Konsili Vatikan II, Gereja secara lebih sadar menceburkan diri dalam arus rahmat yang penuh gerak dan gelora. Karena itu Gereja tidak terlalu dipahami sebagai “kata benda” yang sekali jadi dan mati.sebaliknya, Gereja lebih dikenal, dikenang dan dikobarkan sebagai peristiwa yang tidak pernah berhenti, sebagai Paguyuban Umat Allah. Eklesiologi, Makna dan Sejarahnya ini membantu kita …