Buku Cerpen Pilihan Kompas 2015 ini sangat istimewa. Ia merangkumkarya-karya para cerpenis empat generasi yang menulis dalam waktu bersamaan. ini antra lain membuktikan regenerasi dalam dunia kepenulisan di Tanah Air terus berlangsung. Nama-nama besar seperti Budi Darma, Putu Wijaya, Ahmad Tohari, dan Martin Aleida terus menulis dan menghasilkan karya-karya ang tetap bernas. Lalu ada nama besar…
Secara teatral masa krisis itu terjadi bukan ketika Soeharto dijatuhkan atau menjatuhkan dirinya pada tanggal 21 Mei 1998, akan tetapi ketika kekuasaan mulai mengalami perdarahan, political hemorrhage, ketika seluruh sistem kekerasaan dibongkar di depan publik pada saat sistem penyiksaan yang dijalankan kekuatan militer Orde Baru mulai dibuka di depan publik dengan kasus Pius Lustrilananng, yan…
Buku ini berisi wajah-wajah dan biodata anggota DPR dam DPD tahun 2004-2009. Yang menarik dari buku ini adalah kelengkapan datanya juga mencakup perolehan suara dalam pemilu. Buku ini direkomendasikan kepada teman-teman yang tertarik untuk mempelajari DPR dan DPD pada masa presiden SBY.
Seorang pencerita juga seorang penghapus.” Inilah kutipan dari cerpen terbaik Kompas 2013, Klub Solidaritas Suami Hilang, karya Intan Paramadhita yang sekaligus dilekatkan menjadi judul kumpulan cerpen ini. Kisah para perempuan yang berbagi cerita sedih tentang suami dan pernikahan yang dikemas penuh kejutan. Sebagian cerpen lainnya ada yang bermuatan politik, misalnya Aku, Pembunuh Munir (…
Kekurangan air di musim panas, banjir di musim hujan, dan minimnya air bersih sering dihadapi kota besar dan berpenduduk padat, serta pedesaan di selllllllllllllluruh dunia. Air hujan atau air langit" adalah sumber air yang belum dimanfaatkan secara penuh oleh banyak penduduk di perkotaan dan pedesaan. Padahal, air hujan bisa diperoleh siapapun dan gratis.rnrnAir hujan dapat dimanfaatkan secara…
Buku ini berisi kumpulan cerita pendek karangan Jujur Prananto, Ahmad Tohari, Hudri Hamdi, Umar Kayam, Ratna Indraswari Ibrahim, Putu Wijaya, Santyarini, BM Syamsuddin, Abrar Yusra, Harris Effendi Tharar, Agus Vrisaba, Yanusa Nugroho, dan Edi Haryono. Cerpen-cerpen ini berusaha mengangkat realisme yang tampil di dalam cerita atau melatarbelakanginya.
Buku ini berisi cerpen-cerpen terbaik selama lima tahun yang muncul di Kompas dan Matra mulai dari tahun 2001-2005. Penulis-penulis cerpen terkemuka seperti Seno Gumira, Radhar Panca Dahana, Putu Wijaya, Hamsad Rangkuti bahkan Bondan Winarno yang terkenal dengan slogan Mak Nyus nya itu termasuk sebagai penulis dalam kumpulan cerpen di buku ini."