“Derabat memang memenuhi kualifikasi cerpen yang baik. Di samping itu, dari segi penuturan dan suasana yang dibangun dalam cerita, Derabat juga memikat. Sebagai pembaca, saya seperti langsung disergap dalam alur cerita yang mendebarkan, seperti masuk dalam cerita silat. Sedangkan cerpen “Ulat dalam Sepatu” menggunakan metafor yang kena untuk melukiskan proses pembusukan birokrasi, meskipu…
Buku ini berisi 10 cerpen AA Navis ini kaya akan simbol dan metafora yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak pernah diajukan.
Dalam buku ini terkumpul 70 cerpen yang ditulis oleh AA Navis mulai dari tahun 1955-2002 termasuk di dalamnya adalah 2 cerpen yang tidak diketahui tahun terbitnya. Antologi ini bisa menjadi bahan kajian menarik bagi para peminat sastra Indonesia.
Buku ini berisi 15 cerpen yang ditulis tahun 1990-1999. Tema umum yang disajikan dalam kumpulan ini adalah sejarah politik dan perang mulai dari zaman pendudukan Jepang hingga zaman Orde Baru.