Novel ini diadaptasi dari skenario film Gus Dur The Movie, yang awalnya direncanakan akan diputar di bioskop-bioskop Indonesia pada ulang tahun Gus Dur yang ke-70 pada Agustus 2010. Namun, berpulangnya sang tokoh pada sang Pencipta sangat mengejutkan semua pihak, termasuk sang penulis, sehingga lahirlah inisiatif spontan untuk membuat versi novel sekaligus menggalang proyek pengumpulan sejuta H…
Buku yang menggambarkan kisah traumatis para korban akibat terjadinya G30S pada 1965. Penangkapan, penahanan, perburuan, pembunuhan massal, pembuangan paksa, bahkan perlakuan diskriminatif terhadap jutaan keluarga korban 1965 karena dicap “tidak bersih lingkungan”. Juga dikisahkan tokoh yang terlibat langsung atau dituding menjadi dalang G30S serta elite yang diuntungkan oleh peristiwa ini.…
Di masa Demokrasi Terpimpin, Bua HAmka adalah sosok yang kadang berbeda pendapat dengan Presiden Sukarno, dan juga berseberangan dengan Kaum Komunis. Melalui Majalah Lentera, karya-karyanya diserang habis. Berbulan-bulan lamanya ia hadapi hantaman orang-orang yang tak sepaham dengannya. Dua tahun empat bulan lamanya, Buya Hamka hidup dalam penjara rezim Sukarno. Meski begitu, ia tak marah, Buya…
SEMARANG, 1 AGUSTUS 1934. Surat kabar golongan peranakan Tionghoa Mata Hari memuat foto yang menggemparkan, seorang pemuda keturunan Arab yang mengenakan beskap dan belangkon! Si pemuda menyerukan kepada kaumnya agar bersatu membantu perjuangan bangsa Indonesia. ”Di mana seseorang dilahirkan, di situlah tanah airnya,” tegasnya. Siapakah dia? Anak muda itu adalah Abdul Rahman (A.R.) Baswedan…
Novel ini ditulis oleh R. Sukri Kaslan yang adalah nama pena dari Romo Kurris SJ. Novel ini pernah dimuat dalam harian Sinar Harapan yang kemudian dikumpulkan dan dicetak menjadi satu novel yang utuh. Bahasa beliau segar dan merakyat, serta kemampuan menggunakan kalimat-kalimat panjang dalam menggambarkan situasi dan setting.
Buku ini melukiskan beberapa bagian kehidupan dan perjuangan seorang tokoh sejarah yang mungkin sudah hampir dilupakan bangsanya terutama kaum wanita. Padahal sejak remaja gigih memperjuangkan martabat bangsanya terutama kaum wanita yang masih jauh tertinggal dibanding wanita bangsa-bangsa lain. Bagian awal mengisahkan masa kecil dan remaja, saat-saat mulai timbulnya sikap antipenjajah. Kemu…
Buku ini menguraikan berbagai peristiwa dari kehidupan Dr. Cipto Mangunkusumo, meliputi latar belakang lingkungan, sifat, pendirian, dan suka duka dalam menentang penjajahan Belanda, serta hambatan untuk mencapai cita-cita, sampai pada saat meninggalnya di Jakarta dalam keadaan yang sangat menyedihkan. rnBeliau wafat pada tanggal 8 maret dan dimakamkan di tanah kelahirannya, Watu Ceper-Pecangak…
Sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada pekan akhir 1949 (hasil Konperensi Meja Bundar) tulisan orang-orang Belanda mengenai Soekarno, presiden pertama RI lumayan juga jumlahnya. Emosi di belakang karya-karya itu memang beragam dari rasa benci sampai pada kagum, dari kritis sampai pujian. Tetapi tulisan-tulisan itu pada umumnya terbatas pada cuplikan peristiwa dalam mana sosok So…
Seratus tahun Bung Karno bukan sekadar koinsidensi, tetapi tindakan yang sebaiknya kita tangkap dan kita tanggapi sebagai momentum yang bertanya diri, membangun kembali jati diri kebersamaan. Menyegarkan lagi pemikiran-pemikiran sang Founding Fathers, tentu saja dengan dicermati secara kritis disegarkan serta didialogkan dengan perkembangan zaman.
Demokrasi di Indonesia, walaupun terus dibangun, tetapi nilai-nilai yang berhasil diinternalisasikan dan dilembagakan seringkali tidak sebanding dengan harga sosial, ekonomi dan politik yang haris dibayar. Boleh jadi penyebabnya karena faktor kekerasan yang lebih menonjol dalam penyelesaian konflik, dibandingkan dengan proses pelembagaan demokrasi konstitusional itu sendiri. Buku ini menyaji…