Ngalor-Ngidul, kata dalam bahasa Jawa ini kini lazim kita beri makna tutur yang tak tersambung, ngaco belo, pertanda ketawarasan akal. Namun, dalam Babad Ngalor-Ngidul ini, penulis memperlihatkan ngalor-ngidul yang mengandung makna yang berbeda, yaitu suatu percakapan mesra yang purba antara yang di utara (lor) dan yang di selatan (kidul). Dalam konteks masyarakat Yogyakarta yang telah turun t…