Sesungguhnya Suluk Tambangraras namaku. Suluk adalah "suara meninggi" dalam pewayangan, tetapi ia juga mengacu pad asemua sastra gaib Jawa kurun Islam. Adapun Tambangraras, ia istri Amongraga, si tokoh utama. Namun orang lebih umum menyebutku Serat Centhini. Tahun 1814, di Keraton Surakarta, Pangeran Anom Hamengkunegara III memerintahkan ketiga pujangga KEraton agar mereka menyusun Serat Cen…
Ngalor-Ngidul, kata dalam bahasa Jawa ini kini lazim kita beri makna tutur yang tak tersambung, ngaco belo, pertanda ketawarasan akal. Namun, dalam Babad Ngalor-Ngidul ini, penulis memperlihatkan ngalor-ngidul yang mengandung makna yang berbeda, yaitu suatu percakapan mesra yang purba antara yang di utara (lor) dan yang di selatan (kidul). Dalam konteks masyarakat Yogyakarta yang telah turun t…