Buku ini berisi kisah kepahlawanan di kerajaan Madras atau disebut Mandraka, sebelah baratdaya Kerajaan Astinapura. Melalui kisah ini, teman-teman akan mempelajari nilai-nilai yang diterapkan oleh raja kepada anaknya terutama dengan masalah perkawinan.
Epos Ramayana adalah salah satu warisan budaya Indonesua yang diadaptasi dan ditulis ulang serta dimaknai kembali dari khazanah sstra klasik India. Epos yang sudah berabad-abad dikenal di Indonesia dalam bentuk kakawin, relief di Candi Prambanan, atau tari-tarian ini ditulis kembali oleh Nyoman S. Pendit yang juga menulis ulang Mahabharata.
Buku ini berisi salah satu kisah dari wayang purwa yang ditulis ulang dan diterbitkan dalam tiga buku. Gatutkaca Wiwaha adalah buku kedua yang terbit bersama kisah Sawitri dan Senapati Pilih.
Buku ini berisi salah satu kisah dalam wayang purwa yang ditulis ulang dan diterbitkan dalam 3 buku. Buku ini adalah buku pertama yang bercerita tentang Sakuntala, Basudewa Grogol, dan Ganggawati.
Sifat ksatria Bisma yang amat berkesan bagi penulis menjadi daya tarik baginya untuk menuliskan biografi atau banjaran Bisma untuk pertamakalinya. Buku ini telah disalin ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1990 berjudul Bisma Warrior-Priest of the Mahabrata oleh wakil Duta Besar Australia di Jakarta Mr. David Irvine.
Buku ini berisi kisah tokoh Bisma yang dinukil dari kisah Klasik Mahabarata dan ditulis kembali dalam gaya bertutur yang lancar dan enak dibaca oleh seorang penulis muda. Dihiasi dengan gambar-gambar bercorak wayang purwa yang membuat kisah kesetiaan dan pratiotisme Bhisma yang memancarkan kebijaksanaan menjadi hidup.
Buku ini berkisah tentang tokoh Srikandi yang dinukil dari kisah Mahabarata dan ditulis kembali dalam bahasa yang enak dibaca. Srikandi adalah seorang ksatria putri yang mencapai kemahiran berolah senjata dan berlaga sekaligus berkepribadian tangguh berkat restu dewata serta didukung kerabat dan Arjuna kekasihnya.
Buku ini adalah buku pertama dari seri 12 seri Musashi yang diterbitkan dalam versi bahasa Indonesia. Inilah awal dari kisah Musashi dalam mengarungi jalan pedang yang dipilihnya. Suatu jalan hidup yang menampilkan semangat kepahlawanan, patriotisme, dan kerendahan hati ala Budha Zen yang hingga saat ini menjadi etos kehormatan dan kerja seorang warga Jepang yang ideal.
Buku ini berisi kisah kepahlawanan yang diangkat dari kisah-kisah wayang purwa dalam bentuk macapat dan syair bahasa Jawa Kuna. Kisah ini ditulis ulang oleh penulis dengan bahasa dan gaya penceritaan yang mudah dipahami.
Buku ini berisi kisah hidup Arjuna. Buku ini dibagi menjadi 6 bagian yakni Kaendran, Berselisih dengan Kiratarupa, Terbang ke Suralaya, Arjuna dan Supraba Pergi ke Imantaka, Rahasia Kesaktian Niwatakawaca, dan Prabu Niwatakawaca Tewas.