Buku ini berisi 6 cerpen yang ditulis oleh Nugroho Notosusanto. Seluruh cerpen ini merupakan kesaksian tentang revolusi kemerdekaan.
Buku ini berisi cerpen-cerpen Korrie Layun Rampan yang apik dalam menggambarkan suasana dramatik yang menunjukkan kesuksesan hasil percobaan-percobaannya di awal karier kepenulisan.
Buku ini berisi 15 cerpen yang bercerita tentang kejadian-kejadian biasa yang dianggap sepele. Cerpen-cerpen tersebut mengedepankan nilai-nilai humanisme.
Kisah tentang perempuan di negara dunia ketiga dalam politik seksual, emosi emosi yang ditekan, serta makna kehidupan cinta yang tipikal dapat kita temukan dalam buku ini.
Buku ini berisi kisah seorang wartawan yang diinterograsi karena dituduh terlibat dalam aktivitas yang membahayakan kehidupan negara. Ketika diinterogasi, kisah-kisah penyiksaan terbayang di benaknya. Namun semua bayangan itu tidak terjadi dalam kenyataan. Semua interogator tampak sabar dan tetap menghormatinya.
Buku ini berisi kumpulan kisah mengenai benturan budaya tradisi dan modernitas yang terjadi pada masyarakat Indonesia. Melalui kisah-kisah dalam buku ini, teman-teman dapat berkaca mengenai konsep modernitas yang teman-teman gugat maupun yang teman-teman amini sebagai orang Indonesia.
buku ini mengahdirkan empat karya motinggo sebelumnya, karya karya motinggo tersebut yang ditulis semasa dia tinggal di yogyakarta memberikan gambaran mengenai persoalan masyarakat indonesia pada masa awal pasca prang kemerdekaan.
Buku ini berisi epigram atau karikatur tulisan yang memberi ilham sendirian yang onar dalam bincang-bincang maupun pidato."
Buku yang berbahasa Inggris ini adalah buku klasik tentang laporan pertama penelus dari dunia kecil yang menjadi tepat Tuhan menjaga kedamaian di antara Don Camillo dan Peppone seorang mayor komunis.