Cerita Calon Arang bertutur tentang kehidupan seorang perempuan tua yang jahat. Pemilik teluh hitam dan pengisap darah manusia. Ia pongah. Semua lawan politiknya dibabat. Yang mengkritik dihabisinya. Ia senang menganiaya sesama manusia, membunuh, merampas, dan menyakiti. Ia punya banyak ilmu gaib untuk membunuh orang. Murid-muridnya dipaksa berkeramas, berkeramas dengan darah manusia. Kalau mer…
Buku ini tergolong langka di Indonesia. Betapa tidak, tradisi menulis tentang materi hukum di negeri ini masih didominasi oleh metode normatif-deduktif. Metode ini tidak memperkaya pemahaman kita mengenai hukum yang sesungguhnya, yang jauh lebih kompleks daripada bentuk penampilannya yang hanya yuridis-normatif. Metode interdisipliner, transdisipliners, seperti dilakukan dalam buku ini, membant…
Buku ini berisi 40 puisi yang berisi pujian, luapan perasaan, dan renungan seorang ibu yang gembira atas pemberian Tuhan. Melalui buku ini kita dapat melihat pilihan kata dan ekspresi perasaan seorang ibu dalam menuliskan pengalaman dan perasaannya.
Buku ini dibagi menjadi 5 bab yakni Proses Mencntai Ekarisiti, Ekaristi sebagai Persembahan Hidup, Ekaristi Membangun Hidup Bersama, Ekaristi sebagai Doa, dan Ekaristi sebagai Perayaan Penyembuhan. Melalui buku ini teman-teman dapat belajar dan memahami Ekaristi serta perannya dalam kehidupan Kristiani.
Buku ini berisi 12 judul tulisan mulai dari dasar persahabatan, rencana Allah, mencintai, persahabatan Yesus, dan persahabatan melampaui kematian. Buku ini dapat juga dijadikan sebagai bahan renungan kelompok.
Cerita dari Digul merupakan kumpulan karya tulis para eks-Digulis. Mereka pernah dibuang sebagai tahanan politik semasa Pemerintahan Kolonial Hindia-Belanda. Berbagai cerita itu, yang sungguh-sungguh terjadi, mengisahkan suka-duka mereka dalam mempertahankan hidup di tanah buangan Digul, Papua Barat. Getir dan mengharukan.rnKarya-karya tersebut, yang dikumpulkan dan disunting oleh Pram layak di…
Midah, pada awalnya berasal dari keluarga terpandang dan beragama. Karena ketidakadilan dalam rumah, ia memilih kabur dan terhempas di tengah jalanan Jakarta tahun 50-an yang ganas. Ia tampil sebagai orang yang tak mudah menyerah dengan nasib hidup, walaupun ia hanya seorang penyanyi dengan panggilan “si manis bergigi emas” dalam kelompok pengamen keliling dari satu resto ke resto, bahkan d…