Sebanyak 17 cerita dalam buku ini - lima di antaranya belum pernah disertakan dalam terbitan pertama. 1971 - akan membawa kita ke dalam situasi Indonesia tahun 1950-an yang romantik. Itulah masa ketika Pasar SEnen menjadi tempat berkumpulnya para seniman muda sejalan dengan mulainya kegiatan pembuatan film nasional dan ramainya pementasan sandiwara. Dengan lincah, Misbach Yusa Biran mencerit…
Novel pendek Pramoedya Ananta Toer – ditulis semasa ia di dalam penjara – memaksa kita mengingat-ngingat terus bahwa kebebasan tidak bisa dianggap gampang saja datang dengan sendirinya. Perburuan memiliki segala kewenangan yang sah dari seorang yang mampu bertahan, dan mengandung sebanyak-banyak kebenaran semampu kita memikulnya. - Lawrence Thornton , penulis ”Imagining Argentina” …
Karya Sastra Pariwisata ini unik, mengawinkan dua dunia, dunia sastra dan dunia pariwisata. Keberhasilannya mengawinkan sastra dengan pariwisata dapat membangkitkan gairah dan simbiosis mutualisme antara keduanya. Apalagi kedua dunia itu sejatinya memang memiliki titik temu dalam hal kreativitas dan keindahan. Karya ini juga bisa menjadi penanda telah ada "daerah baru" dalam kajian sastra da…
Selain sebagai sumber kehidupan dan sumber energi, pesisir juga berfungsi sebagai ruang ekspresi budaya dan religiositas dengan menggelar aneka ritual. Beragam ritual berbasis budaya maritim berlangsung di berbagai wilayah pesisir, seperti Sedekah Laut, Labuhan, dan Petik Laut. Beragam ritual yang berlangsung di berbagai wilayah tersebut berpotensi menghadirkan tamu / wisatawan dalam jumlah bes…
Buku Sastra Rempah ini membuktikan bahwa semesta rempah bukan hanya urusan spasial, ekonomi-bisnis, gastronomis, dan politis, melainkan juga urusan kultural khususnya seni. Ternyata kita tidak hanya berurusan dengan jalur rempah, lalu lintas rempah, komoditas rempah, perniagaan rempah, budi daya rempah, dan kedaulatan wilayah rempah, serta diplomasi rempah, tetapi juga seni rempah. buktinya , d…
“Tiada perkawinan dalam keluarga kami dengan hamba sahaya. Sekaya apa pun, sementereng apa pun, sehebat apa pun, putramu tidak layak bagi putriku. Cuih!” Sappe sengaja meludah karena ia tahu bahwa ludah adalah penghinaan kasar, apalagi dalam acara pinang-meminang. “Aku menolak lamaran kalian demi masa depan putriku. Maka dengarkan baik-baik sumpahku ini, Makkarawa. Apabila ada anak peremp…
Kehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk mengisi sebuah episode berbangsa yang berada di titik persalinan yang pelik dan menentukan, namun juga mengisi isu kesusastraan yang sangat minim menggarap periode pelik ini. Karena itu hadirnya roman ini memberi bacaan alternatif kepada kita untuk melihat jalan dan gelombang sejarah secara lain dan dari sisinya yang berbeda. Tetralogi i…
Sebuah buku adalah sebuah kesaksian. Dan buku ini adalah kesaksian tentang peristiwa genosida kemanusiaan paling mengerikan di balik pembangunan Jalan Raya Pos atau yang lebih dikenal dengan Jalan Daendels; jalan yang membentang 1000 kilometer sepanjang utara pulau Jawa. dari Anyer sampai Panarukan. Inilah satu dari beberapa kisah tragedi kerja paksa terbesar sepanjang sejarah di Tanah Hindia. …
Roman Tetralogi Buru mengambil latar kebangunan dan cikal bakal nasion bernama Indonesia di awal abad ke 20. Dengan membacanya, waktu kita dibalikkan sedemikian rupa dan hidup di era membibitnya pergerakan nasional mula-mula.rnrnKehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk mengisi sebuah episode berbangsa yang berada di titik persalinan yang pelik dan menentukan, namun juga mengisi…
Kehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk mengisi sebuah episode berbangsa yang berada di titik persalinan yang pelik dan menentukan, namun juga mengisi isu kesusastraan yang sangat minim menggarap periode pelik ini. Karena itu hadirnya roman ini memberi bacaan alternatif kepada kita untuk melihat jalan dan gelombang sejarah secara lain dan dari sisinya yang berbeda. Tetralogi i…