Text
Perburuan
Novel pendek Pramoedya Ananta Toer – ditulis semasa ia di dalam penjara – memaksa kita mengingat-ngingat terus bahwa kebebasan tidak bisa dianggap gampang saja datang dengan sendirinya. Perburuan memiliki segala kewenangan yang sah dari seorang yang mampu bertahan, dan mengandung sebanyak-banyak kebenaran semampu kita memikulnya.
- Lawrence Thornton , penulis ”Imagining Argentina”
"Tidak , ini bukan sebuah roman aksi, pemberontakan, kepahlawanan, perjuangan dan kemenangan dalam arti militer politik. dia lebih merupakan kisah perncerminan diri. Tokoh utamanya sesudah melancarkan pemberontakan, kemudia secara khas Jawa bertapa mengekang diri dengan ketat, dan dalam meditasinya itu sampailah ia kepada suatu wawasan yang lebih luhur; ia menemukan kaidah untuk diri sendiri dan bagi orang lain dengan mana hidup dan perbuatan setiap insan harus diuji ......
Kemurnian dan kesempurnaan mutlak tidak mungkin dicapai, tetapi ini tidak berarti perjuangan itu sia-sia, dan tidak berarti pula harus pasrah saja pada segala kegilaan zaman edan ....."
A. Teeuw, penulis 'Pramoedya Ananta Toer De Verbeelding can Indonesia'.
"Indonesia di bawah pendudukan brutal Jepang selama PErang Dunia ke II merupakan setting novel yang menggeletarkan ini. .... Alur kisahnya - sebuah ramuan cinta eksplosif, pengkhianatan, kolaborasi dan balas dendam - menjadi-jadi ronisnya oleh kenyataan bahwa Jepang sudah tinggal beberapa hari saja akan menyerah kepada Sekutu. Prosa ini penuh kegemilangan, musikal, akan tetapi sekeras pecahan granat. .......
- Publisher Weekly Review, New York.
No other version available