Pada usia 25 tahun, almarhum menjadi pimpinan pendidikan nasional Indonesia (PNI Baru atau PNI Pendidikan), suatu partai kader dalam pergerakan nasional-ditahan oleh pemerintah Kolonial Belanda atas tuduhan mengganggu keamanan dan ketertiban (1934). Ia kemudian bersama Drs. Moh Hatta dibuang ke Digoel dan Banda Neira hingga 1942. Bagian pertama buku ini adalah kumpulan surat dan karangan Sja…
Indonesia identik dengan seni berkualitas tinggi yang berasal dari warisan budaya turun temurun. Nah, bagaimana mengintegrasikan budaya leluhur itu dengan selera masyarakat yang selalu berkembang? Buku ini menyajikan pengalaman mereka yang berhasil menjawab tantangan itu. Etnis? jangan terlalu etnis, kawinkan antara Timur dan Barat, tutur Suarti yang kreasi peraknya lebih dikenal di Eropa da…
Buku ini membahas karya Rendra secara menyeluruh baik Drama, Teater, Sajak dan Cerpennya. Di samping itu, dibicarakan pula latar kehidupan dan jagat kreativitas Rendra. Buku ini sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin memahami Rendra dan karyanya. Menurut Bakdi Soemanto, Sebagai penyair. Banyak di antara kita yang pernah membaca karya Rendra (sajak, drama, cerita pendek, dan esai). Banyak p…
Buku ini mengulas ketiga novel Budi Dharma yakni Olenka, Rafilus dan Ny. Talis. Selain membahas novel, buku ini juga membahas dua kumpulan cerpen Budi Dharma yang berjudul Orang-orang Bloomington dan Kritikus Adinan serta sejumlah cerpen yang masih berserakan. Budi Darma telah menulis kumpulan cerpen Orang-Orang Bloomington (1980) dan Kritikus Adinan (2002); novel Olenka (1983), Rafilus (198…
Buku ini tidak dapat ditulis seandainya tak ada hari ulang tahun yang tidak dirayakan. Maksud saya selama lebih daripada duapuluh tahun terakhir ini saya menghilang pada setiap hari ulang tahun saya. Saya pergi ke tempat-tempat di mana saya dapat menelusuri para pengarang kesastraan Melayu-Tionghoa. Dari Penjaja Tekstil sampai Superwoman menguraikan biografi singkat delapan penulis peranakan…
‘Mengenang Hidup Orang Lain’ (Ajip Rosidi): Sejumlah Obituari Obituari sebagai warta bagi meninggalnya seseorang ternyata tidak hanya dengan dingin mengabarkan kepergian pribadi tersebut, namun lebih dari itu obituari dapat dijadikan wadah untuk mengenang karya-karya dan kontribusi almarhum di lapangan kehidupan. Hal ini pula yang dilakukan oleh Ajip Rosidi yang telah menulis sejumlah ob…
Buku ini berisi informasi mengenai 33 orang budayawan yang bergerak di berbagai bidang kesenian. Orang-orang tersebut antara lain adalah Affandi, Gesang, Ki Timbul Hadi Prayitno, Ki Pauzan Pusposukadgo, Amir Yahya, Ki Mloyo Widodo, Bagong Kussudiardjo, Ki Warno Waskito, Kusbini, Ki Reso Wiguno, Edhi Sunarso, Sapto Hudoyo, Naliman Condropengrawit, Jeno Harumbrojo, Nyi Parmi, Dullah, Prof. Rt. Bu…
Buku ini melukiskan beberapa bagian kehidupan dan perjuangan seorang tokoh sejarah yang mungkin sudah hampir dilupakan bangsanya terutama kaum wanita. Padahal sejak remaja gigih memperjuangkan martabat bangsanya terutama kaum wanita yang masih jauh tertinggal dibanding wanita bangsa-bangsa lain. Bagian awal mengisahkan masa kecil dan remaja, saat-saat mulai timbulnya sikap antipenjajah. Kemu…
Leksikon yang kaya dengan informasi dan akurat ini berisi entri yang mencakup seluruh sastrawan Indonesia sejak kelahiran sastra Indonesia Modern hingga para sastrawan yang menerbitkan karya mereka pada awal tahun 2000. pembaca sastra Indonesia sering mengalami kesulitan mendapatkan bahan-bahan yang lengkap mengenai sastrawan Indonesia. Jika seorang guru, peneliti, atau pembaca ingin mendapa…
Umar Kayam adalah cerpenis Indonesia. Cerpen-cerpennya banyak menari perhatian pembaca dan pengamat sastra Indonesia, terutama setelah terbit buku Seribu Kunang-Kunang di Manhattan (1972). Tidak berhenti sebagai novelis, Umar Kayam pun menulis novel Para Priyayi (1992) yang juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat sastra Indonesia. Namun, pembicaraan mengenai karya Umar Kayam secara keselu…