Buku ini adalah pemenang harapan 1 dalam sayembara penulisan naskah buku bacaan nonfiksi SLTA tingkat pusat 1995/1996. Kisah dalam buku ini terjadi di desa-desa. Dengan membaca buku ini teman-teman dapat menggali nilai-nilai lokalitas dan semangat mereka untuk melestarikan lingkungan.
Buku ini mengungkapkan tentang lingkungan alam Desa Jatiluwih, Kecamatan Panebel, Kabupaten Tabanan, Bali yang masih lestari hingga sekarang. Desa ini ditetapkan menjadi desa pariwisata. Melalui kisah-kisah dalam buku ini, teman-teman akan melihat bagaimana relasi sosial antara turis dengan penduduk setempat yang kehidupannya dijadikan komoditi pariwisata.
Buku ini mengangkat kegelisahan akan adanya pemanasan suhu bumi secara menyeluruh, penipisan ozon, polusi, dan masalah-masalah yang mendapat perhatian bersama. Bahasa yang sederhana dan muda dipahami membuat buku ini sangat cocok untuk direkomendasikan kepada siswa-siswi SMA.
Buku ini mengangkat keterkaitan antara kelestarian lingkungan alam dengan keadaan sosial-ekonomi masyarakat. Melalui cerita ini teman-teman akan menemukan masalah-masalah lingkungan, pencemaran, dan perusakan yang disebabkan oleh manusia.
Dua tulisan utama dalam buku ini bercerita tentang daerah Kei dan Irian Jaya yang mengungkapkan kecakapan berkomunikasi (interaktif-kreatif-demokratif) dari masyarakat dan kebudayaan setempat. Kecerdasan mereka menunjukkan bahwa mereka mampu menemukan landasan bersama atau lembaga perantara saat menghadapi aneka ragam kenyataan dan pernyataan hidup sosial.
Buku ini adalah laporan dua wartawan Sinar Harapan yang melihat langsung kejadian perang Iran-Irak sejak akhir tahun 1980 sampai awal tahun 1981. Melalui buku ini, teman-teman dapat melihat dinamika perang, ekonomi, dam konflik-konflik baik di kubu pemerintah maupun di akar rumput. Yang menarik adalah dari konflik Timur Tengah adalah strategi ekonomi dan militer menghadapi musuh yang datang lua…
Buku ini berisi seluk beluk mengenai gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, kekurangpedulian, pola pengamanan lingkungan dengan melibatkan warga masyarakat, aktivitas warga pada tataran akar rumput dalam pencegahan kejahatan, operasionalisasi pola pengamanan lingkungan, pembinaan pos kamling, Membina semangat kemitraan polisi dengan masyarakat.
Buku ini berisi berbagai sumber-sumber pemberontakan dari baik dari sisi pendidikan, politik, sosiologi, filosofis, ekonomi, ilmu pengetahuan, hukum, psikologi, dan rasial, maupun dari pengalaman perang, depersonalisasi, dan kemakmuran. Di dalam buku ini juga disertakan komentar para tokoh dan bagaimana prediksi masa depan.
Buku ini berisi pengalaman bangsa Filipina dalam masa-masa transisi pemerintahannya yang menarik dan memberikan inspirasi dan barangkali tak terbayangkan sebelumnya. Melalui buku ini, teman-teman diajak untuk menangkap pembelajaran-pembelajaran mengenai jalan damai yang tejadi di Filipina.
Buku ini menggambarkan proses pembebasan tanah di kawasan waduk Kedung Ombo, khususnya taktik-taktik penekanan yang dijalankan oleh pemerintah daerah terhadap para pemilik tanah. Juga perubahan-perubahan kebijakan pemerintah dalam soal pembebasan tanah dan pemindahan penduduk setelah menghadapi oposisi rakyat setempat maupun dari Bank Dunia (World Bank).