Novel ini mengisahkan nasib orang yang melawan arus. Sebagai staf terpercaya, Hidayat tidak dapat menutup mata dari tindak tanduk korupsi dan manipulasi yang menggelegak di kantornya. Tetapi sebagai bekas pejuang 45, yang jujur dan idealis, ia bersikeras menuruti perintah hati nuraninya sendiri--sekalipun harus berjudi dengan karier, kesehatan, dan kans pencalonannya sebagai gubernur Jawa Barat…
"Adakah akú bagaikan pengemis dalam soal hatiku pada Rusdi?Ataukah Rusdi yang mengemis cintaku yang dahulu, dan cintanya yang dahulu, untuk dimasak di dalam kehangatan kuali hati berdua kini? Akan tetapi mengapa segalanya tertunda?" Rusdi dan Risda, yang pernah menjalin cinta 15 tahun yang lalu, bertemu dalam sebuah seminar tiga hari di Jakarta. Di saat-saat senggang mereka bernostalgi…
Novel ini bercerita tantang perlawanan terhadap wabah hongi ekonomi cengkeh yang melanda manusia di bumi subur laut kaya. Menikmati cerita ini tak perlu kita menuntut ketegangan sebuah cerita detektif, tapi kita akan terlibat dengan pathos (dengan pity, simpathy, tenderness and sorrow). Dari sepulu bab ibarat cabangm semuanya mengandung pathos, juga logos dan ethos. Bahasanya bersih, jelas …
Ini adalah kisah perjalanan spiritual di balik malapetaka yang mengguncang kemanusiaan. Kisah yang diminta rembulan kepada Tuhan. Kisah yang disaksikan bulan dan dia menginginkan Tuhan membelah dirinya sekali lagi sebagai keajaiban. Namun, bulan punya pendirian. Ini untuk terakhir kalinya. Selanjutnya, jika dia bersujud kepada Tuhan agar dibelah lagi, itu bukan untuk keajaibab, melainkan agar d…
Tak ada yang tahu bagaimana cara kenangan bekerja. Ia bebas keluar-masuk ingatan seenaknya sendiri.rnLalu tiba-tiba sosoknya datang penuh kejutan. Menghampiri dan menawari cinta itu hadir kembali. Bersamamu seperti menikmati sepotong strawberry. Meledak-ledak, manis, masam, dan tak terduga. Tapi keraguan selalu muncul, sekalipun lima tahun sudah terlewat. Hingga kau bertanya, beranikah aku meni…
Anak kembar selalu sama dan akur? Siapa bilang? Rasanya itu tidak berlaku buatku. Aku anak laki-laki. Punya adik kembar perempuan. Sudah jelas beda, kan? Di rumah, di sekolah, di mana-mana, kamu juga tidak akur. Kami punya impian yang berbeda. Sudah jelas itu. Masalahnya, dia selalu mengacaukan keinginanku. Meski begitu....... Siapa bilang kami tidak bisa akur? Qin Wenjun adalah penulis b…
Ann dari kecil, aku susah sekali bicara banyak. Namun, sejak bertemu denganmu, aku ingin bisa banyak berkata-kata, khususnya saat bersamamu. Aku tahu, aku jenis orang yang sedikit rumit. Namun percayalah, Ann, aku berusaha sekeras mungkin untuk bisa membuatmu memahamiku, walaupun aku tahu itu sulit. Berat sekali rasanya harus meninggalkan mu ke Berlin. Harus membiarkanmu sendirian dengan…
Absurditas dari berbagai kejadian malam itu menyadarkan Darius betapa mustahil untuk tetap menjaga jarak. Kekuatan alam punya cara untuk melemparkan seseorang ke dalam pusaran berbagai kejadian yang tak mungkin dia elakkan. Ia sama sekali tak bisa memilih. Pilihan itu dipaksanakan kepadanya. Ia tak punya pilihan lain kecuali menerima. Sesaat ia merasa dirinya seperti penerima takdir yang serba …
Lidah api berkobar-kobar, membakar. Seluruh hasil karyaku jadi kertas arang yang menghitam. Jadi sampah. Sastra, kesenian, dan kebudayaan, mungkin hanya sampah di depan kekuasaan politik. Angin meniup sampah-sampah itu, menerbangkannya ke udara. Sebagian abu kertas jatuh di halaman depan Istana Merdeka. Gedung yang dibangun pada zaman pemerintahan kolonial Belanda itu, dingin dan kukuh. Beku. S…
Tapi jejak ayah kemudian kami temukan. Hal itu terjadi berkat popularitas Nina Karnina, adikku. Aku berbeda dengan Nina. Aku selalu berusaha menyembunyikan lakon keluarga, sedang Nina tak punya beban masa lalu. Dia tak pernah malu mengaku sebagai puteri seorang tahanan politik. Dia tetap yakin, Ayah hanya kena fitnah dan berharap keadilan segera tiba. Lakon Ayah, harus segera kukisahkan.....…