Dalam buku ini terkumpul 70 cerpen yang ditulis oleh AA Navis mulai dari tahun 1955-2002 termasuk di dalamnya adalah 2 cerpen yang tidak diketahui tahun terbitnya. Antologi ini bisa menjadi bahan kajian menarik bagi para peminat sastra Indonesia.
Buku ini berisi 14 cerpen yang berjudul Cakra Punarbhawa, Kembar Buncing, Penggalan Kepala Patung, Puncak Ketujuh, Laut Kelabu, Kutukan, Birgit, Menunggu Hening Malam, Ratih, Kematian Ayah, Jimat Tikus, Penjaga Kamar Mayat, Rumput Liar, dan Anjing dan Dendam.
Buku ini berisi cerpen-cerpen parabel tentang ketidakbebasan, ketidakpastian, dan kebuasan, yang memberikan pengalaman alternatif. Dengan intensitas tinggi, buku ini merupakan perjalanan ke lankap interior ke dunia trauma dan khayal, mungkin juga hausinasi.
Buku ini berisi kumpulan cerpen yang banyak mengangkat masalah perempuan. Kumpulan cerpen yang banyak bicara tentang perempuan ini pernah dipublikasikan dan mendapat sambutan yang cukup luas. Karena itu sang penulis bermaksud menyajikannya dalam wujud yang lebih menarik untuk memenuhi tuntutan khalayak. Ditambah dengan beberapa karya terbarunya, buku ini menunjukkan betapa ulungnya Sirikit Syah…
Buku ini banyak bercerita tentang peristiwa-peristiwa kecil dan orang-orang sederhana yang terpaksa hidup di tanah pengasingan; tentang bapak yang uring-uringan karena gagal mencari kerja, tentang keluarga yang kearaban-araban digerebek aparat kepolisian karena diadukan tetangga, atau tentang lelaki yang paranioa karena kuliah nyambi kerja. Kisah-kisah tersebut membawa pembaca pada masalah sosi…
13 cerpen yang terkumpul di dalam buku ini bertemakan cinta, kehidupan, dan persahabatan dalam rangka ulangtahun Gramedia ke-30. Royalti kumpulan cerpen ini disumbangkan ke Dana Kemanusiaan Kompas.
Cerpen-cerpen ini banyak menyajikan lukisan surealis yang mengaburkan batas dunia nyata dan imajiner.
Buku ini berisi 15 cerpen yang merupakan ratapan, kekecewaan, keputusasaan, dan pertentangan antara harga diri dengan nilai-nilai yang diukur dengan materi yang kasat mata. Di balik kisah-kisah tersebut terpancar bacaan segar yang dihadirkan dengan gaya menulis yang menarik. Judul-judul yang disajikan antara lain adalah Cagar Alam, Kandang Trenggiling, Kampung yang Kusanjung, Seniman Keris, Per…
Buku ini berisi 10 cerpen yang mengangkat kisah-kisah kecil tentang masyarakat kelas bawah. Mulai dari kisah Kakek dan burung dara, koki, hingga perempuan yang sendiri.
Buku ini berisi kumpulan cerpen tentang perang dan manusia yang terlibat di dalamnya. Dengan membaca cerpen-cerpen ini, teman-teman diajak untuk memasuki episode dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pengarang adalah pelaku perjuangan tersebut terutama pada masa revolusi fisik. Kumpulan ini pernah mendapatkan hadiah sastra naasional BMKN 1967/1958.