Text
Anti Cina, Kapitalisme Cina dan Gerakan Cina
Buku ini berisi catatan sejarah tentang etnis Tionghoa di Indonesia, Sejarah anti Tionghoa, Akar-akar sentimen anti Tionghoa, Pertumbuhan kapitalisme Tionghoa perantauan di Indonesia, Kapitalisme Tionghoa di Hindia Belanda, Pri-Nonpri sebagai perspektif historis realisme di Indonesia dan sistem ekonomi, Gerakan Tionghoa menuntut persamaan hak, sejarah berkembang sebagai harapan bagi minoritas, refleksi seorang peranakan mengenai sejarah Tionghoa-Jawa, Keluarga-keluarga Opsir Peranakan di Jawa abad ke-19.
Buku ini membuktikan bahwa kedekatan dengan penguasa, modal besar atau kuatnya jaringan dagang terbukti tak mampu membendung gerakan anti Cina di Indonesia. Onghokhammampu memberi kita bahan untuk berefleksi dan mengambilinspirasi bahwa kita seharusnya tak berhenti menancapkan pilar perlawanan terhadap sistem kekuasaan yang korup, kemiskinan dan rasialisme.
- Ester Indahyani Jusuf. Ketua Pengurus Solidaritas Nusa Bangsa (SNB).
Onghokham seperti "Time Tunnel". Ia menghadiarkan masa lalu langsung ke hadapan kita dan beruntunglah bangsa Indonesia, terutama para "cokin" sebab ia dengan berbagai tulisannya - sebagaimana terkumpul dalam buku ini - dapat dengan mudah berefleksi seraya memahami identitasnya dan ke mana mesti menuju.
- Ivan Wibowo, Pendiri Jaringan Tionghoa Muda (JTM).
Pengalaman Onghokham sebagai asisten penelitian Bill Skinner, sarjana terkemuka studi Cina di Asia Tenggara, pada akhir 1950-an, serta pergulatan intelektualnya sebagai peranakan Cina banyak berperan membentuk pandangannya tentang kedudukan orang Cina di Indonesia. Latarbelakang itulah yang membuat buku Onghokham ini mampu secara tajam menjelaskan pelbagai masalah, seperti sentimen anti Cina, gerakan sosial orang Cina serta peran ekonomi mereka sejak zaman Hindia Belanda hingga pasca Orde Baru.
- Benny Subianto, Peneliti.
No other version available