Text
Manifesto Flora
Ia pencerita yang dingin, mengajak kita mengintip dalam sunyi. Keheningan yang mencekam, yang disampaikan oleh cerita yang nyaris tanpa dialog, tapi kemudian sejenis dentum bisa datang menghantam kapan saja. Bahkan di cerita seperti Dua Perempuan di Satu Rumah, dentum itu menjadi teror dan horor.rn- Eka KurniawanrnrnJika bahasa bermula dari kata, maka susastra bermula dari bahasa. Tetapi bahasa tidak akan menjadi susastra jika tak mampu menyeruak dari keberbahasaan mapan nan mati, tetapi masih dipakai juga sebagai mayat hidup yang disebut zombie - itulah yang membuat bahasa susastra menghidupkan kembali kata demi kata dengan pembermaknaan baru. Itulah yang dilakukan Cyntha Hariadi dengan Manifesto Flora.rn- Seno Gumira AjidarmarnrnCYNTHA HARIADI adalah penulis lepas di Jakarta. Buku pertamanya Ibu Mendulang Anak Berlari merupakan pemenang III Sayembara Manuskrip Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta 2015 dan salah satu dari 5 Besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2016. Kumpulan cerita pendek ini adalah bukunya yang kedua. Selamat membaca
No other version available