Text
Kembali Ke Pangkal Jalan
Cerpen-cerpen dalam buku ini banyak dipengaruhi oleh budaya Minang dengan semangat rantaunya. Kisah keseharian yang kecil dengan segala permasalahannya menjadi perhatian serius. Teman-teman juga akan dibawa kepada tumpukan kesedihan yang dialami oleh orang-orang marginal dan kebodohan-kebodohan akibat kemiskinan.
"Maka, kali ini ia kembali ke pangkal jalan. Semestinya, sebelum kembali ke pangkal jalan, sebelum sampai di ujung tempat berbalik ke awal lagi , ia harus buru-buru membelokkan langkah ke kanan. Dari situlah ia berjalan lurus. Tapi, ia selalu mendapat banyak godaan. Selalu ia melihat tempat indah menjelang atau di ujung jalan. Ia melihat sebuah daerah, penuh godaan perempuan cantik dan orang-orang menawarkan senyum untuk hidup. Namun ketika ia sampai di ujung jalan, ia pun melihat kegelapan, kemudian sebuah lorong yang ia masuki. Di dalam lorong itu, ia melihat wajah kakeknyua menyeringai, dengan tongkat di tangan yang diacung-acungkan ke arah kepalanya."
Selain cerpenis , Yusrizal pun dikenal sebagai penulis puisi. Cerpen-cerpen di dalam buku ini banyak diilhami oleh budaya Minang dengan semangat, rantaunya. Kisah keseharian orang kecil dengan segala permasalahannya menjadi perhatian yang serius. Bahkan kita akan dibawa kepada tumpukan kesedihan yang dialami oleh orang-orang marginal atau kebodohan-kebodohan akibat kemiskinan.
No other version available