Getaran-getaran merupakan cerita yang mengupas masalah mistis dan paranormal. Dalam cerita ini, Rani wanita muda yang baru ditinggal suaminya secara mendadak-dihadapkan pada gunjingan orang tentang rumahnya yang dijual pada keluarga Kus.rnBeberapa orang menganggap rumah tersebut dihuni mahluk halus yang mengganggu yang konon menurut seorang pintar adalah arwah istri pertama suaminya yang diduga…
Buku ini berbahasa Jawa. Kisah ini pernah ditulis sebagai cerita bersambun di koran mingguan Panyebar Semangat antara tahun 1953-an. Buku ini dapat digunakan sebagai pembanding bahasa Jawa pada tahun 1953-an dengan bahasa Jawa pada zaman sekarang.
Cerita ini ditulis oleh seorang guru SD yang diikutsertakan dalam Sayembara Mengarang P2SD Depdikbud, Tahun 1984-1985. Ceritanya mengenai keluarga yang tidak berkecukupan yang tinggal di sebuah desa. Usaha untuk mengubah nasib dengan bekerja keras telah dilakukan, tetapi gagal juga. Karena mencui kayu di hutan akhirnya ia tertangkap dan ditahan yang berwajib. Karena ulahnya beramai-ramai meneba…
Buku ini meceritakan kembali kisah sejarah Jawa mulai dari Prabu Watugunung, Siyung Wanara, Jaka Tarub, Jaka Tingkir, Arya Panangsang, Mataram, Madeg Ratu, hingga Panembahan Senapati.
Buku ini berbahasa Jawa dan merupakan lanjutan dari jilid I. Isinya antara lain berkisah tentang Sultan Agung, Ngrangsang Beteng, Telik Sandi, Mengku Medura lan Surabaya, Ngepung beteng Walada, Kelu, Wiwit Kisruh, Trunajaya, Lolos, Padha Madeg Ratu, Adipati Martalaya Mrina, Bohonya Kompeni, Trunajaya terbujuk, Kartasura, Crah, Bedhamen, mBradhat, Nyuwita ke Kartasura, Ditantang Perang, Tumenggu…
Kaisar Ming, Yung Lo, mempercayakan kepada Ceng Ho, sebagai orang paling dipercaya yang telah berjasa baginya, untuk memimpin pelayaran muhibah ke Nusantara. Diam-diam Menteri Keuangan menyelundupkan dua orang yang jahat di dalam kapal induk. Yang satu insaf tapi tidak berani pulang ke Cina, yang satunya lagi menjadi buron dan tidak jera melakukan kejahatan.rnCerita yang berpijak pada garis bes…
Buku ini berkisah tentang pantai yang makin menjauh, Dari Buritan dan haluan, Marta dan Murtini, Asap yang Mengusirku, Permainan Keong, Marta dan Kebingungan, Si Pemain Gitar di Tengah Gelora, Kereta Api dan Ban Kempes, serta Malam Perpisahan.
Buku ini memuat kisah berlatarkan Minangkabau yang berjalan dalam aturan adat serta agama yang ketat. Aturan demikian berlaku bagi siapa saja, terlebih-lebih bagi kaum wanitanya. Karena itu segala tingkah laku haruslah seimbang dulu sebelum dikerjakan, apakah kiranya akan melanggar adat serta agama. Sebab sekali melanggar, hukumannya berat.rn
Hatinya sekarang sedang kusut masai. Pikirannya sedang berperang hebat, bertempur menghadapi segala rintangfan yang akan menghalangi tumbuhnya cinta. Tidak sedikit waktu yang dilaluinya dengan bermenung karena pikiran yang berkabut dan menyesakkan dada. Sampai hati betul dia menyiksa seperti ini. Tak iba dia, ranting tempatku bergantung telah dipatahkannya. Mis, katakan padanya! sudilah menyela…
Masalah lingkungan memang menjadi masalah kita semua. Alam yang dikaruniakan oleh Tuhan memang seharusnya dimanfaatkan demi kelangsungan hidup manusia. Meskipun demikian, pemanfaatannya harus dilakukan secara terencana dan benar-benar terjaga sehingga tidak akan menimbulkan akibat yang justru merugikan manusia sendiri. Hal itu akan terlaksanakan apabila kita sendiri sudah menyadari keterkaitan …