Sebelum era kemerdaekaan, peranakan Tionghoa, terpecah menjadi tiga kelompok dalam orientasi politik mereka, namun sokongan terhadap nasionalisme Indonesia merupakan aliran yang utama. Semangat nasionalisme Indonesia di antara peranakan Tionghoa lebih menguat setelah Indonesia merdeka. Mereka telah memberikan andil yang cukup besar dalam pembangunan Nasionalisme Indonesia. buku ini menghimpu…
Buku ini berisi presepsi tentang bangsa Indonesia dan minoritas Tionghoa, ekonomi dan masyarakat Tionghoa Indonesia, Kebijaksanaan pemerintah Indonesia,Kebijaksanaan ekonomi Indonesia terhadap minoritas Tionghoa, Kebijaksanaan kebudayaan Indonesia terhadap minoritas Tionghoa, dan politik Pemerintah Indonesia terhaadap RRC. Buku ini juga dilengkapi dengan rongkasan dan kesimpulan serta tambahan…
Buku ini berisi ulasan mengenai berbagai segi kebudayaan minoritas Tionghoa dalam pendidikan, keagamaan, pers, dan kesusastraan. Melalui buku ini teman-teman dapat melihat bagaimana perubahan budaya etnis seturut dengan berubahnya masyarakat Indonesia dan dunia luar.
Buku ini merupakan sejarah politik terinci dan terdokumentasi mengenai peranan politik golongan minoritas Tionghoa peranakan Jawa (1917-1942) dengan acuan khusus kepada kebangkitan dan perkembangan tiga aliran politik utama yaitu: Sin Po yang berorientasi ke RRC, Chung Hwa Hui yang pro-Belanda, dan partai Tionghoa Indonesia yang berorientasi ke Indonesia. Juga dibahas hubungan antara Tionghoa p…
Buku ini berisi kumpulan syair-syair dari Yogya (1975-1976-1977), Intermeso (1978-1979), dan Perkutut Manggung (1980-1981-1982).
Pariyem, nama saya // Lahir di Wonosari Gunung Kidul Pulau Jawa // Tapi kerja di kota pedalaman Ngayogyakarta // Umur saya 25 tahun sekarang // - tapi nuwun sewu // tanggal lahir saya lupa // Tapi saya ingat betul weton saya: // Wukunya Kuningan // di bawah lindungan bethara Indra // Jumat Wage waktunya // ketika hari bangun fajar. Pengakuan Pariyem adalah prosa liris pertama yang lahir dari…
Para pengagum teori balance of power (perimbangan kekuatan) berharap Tiongkok dapat selekasnya menjadi negara super power yang mampu menandingi power yang mampu menandingi kekuatan, kekuasaan, dan pengaruh AS dalam politik internasional. Harapan ini teritama didasarkan kenyataan bahwa supre masi AS sebagai Super Power tunggal di duni ini justru lebih banyak menimbulkan kesulitan bagi negara-…
Inilah buku yang secara khusus dan mendalam mengkaji kehidupan bahasa dan sastra Sunda pada abad ke-19. Kebijakan pemerintah Kolonial, perusahaan percetakan swasta hasil perkawinan antara kapital dan teknologi baru, pendidikan untuk Bumiputra, dan kegiatan intelektual beberapa tokoh Sunda telah melahirkan tulisan-tulisan Sunda dengan semangat baru: dari puisi yang didaraskan menjadi prosa yang …
Buku ini berisi informasi mengenai 33 orang budayawan yang bergerak di berbagai bidang kesenian. Orang-orang tersebut antara lain adalah Affandi, Gesang, Ki Timbul Hadi Prayitno, Ki Pauzan Pusposukadgo, Amir Yahya, Ki Mloyo Widodo, Bagong Kussudiardjo, Ki Warno Waskito, Kusbini, Ki Reso Wiguno, Edhi Sunarso, Sapto Hudoyo, Naliman Condropengrawit, Jeno Harumbrojo, Nyi Parmi, Dullah, Prof. Rt. Bu…
Multikulturalisme dan politik identitas dalam beberapa tahun terakhir menjadi kata kunci (keyword) yang sangat populer dalam literatur akademik. Kosakata multikulturalisme dan politik identitas juga menjadi wacana penuh kontroversi dalam ranah politik praktis. Di banyak negara, bahkan juga di negara-negara demokrasi Barat, masih terdapat banyak kesalahpahaman, kekeliruan, syak wasangka, kecurig…