Setiap anak manusia, boleh bercita-cita tinggi. Watak tokoh dalam buku ini merupakan contoh perilaku yang tidak sadar akan keadaan dirinya, mabuk angan-angan, gila kehormatan, dan kemuliaan, dan beranggapan bahwa semua yang diinginkan dapat dibeli dengan uang. Akibatnya bukan kehormatan yang ia dapatkan, melainkan kenistaan dan penderitaan yang berkepanjangan.