Iman bukanlah percaya buta. Imanpun perlu dilaksanakan secara bertanggung jawab. Untuk menjalankan iman secara bertanggungjawab itu jemaah nelakukan teologi yang membutuhkan kerjasama dengan filsafat. Hal itu secara khusus kelihatan kalau kita mencoba mengadakan refleksi teologis seputar perkembangan. Dalam kehausan manusia akan perkembangan itulah kita melihat cahaya iman orang yang mendambaka…
Beriman dengan taqwa bagi kita berati dengan keakraban kepada Bapa yang mewahyukan Diri dalam Yesus Kristus tercinta berkat Roh-Nya. Di situ tersimpan segala rahasia Rencana Penyelamatan Allah sepanjang sejarah, khususnya sepanjang peristiwa Yesus Kristus samapi wafat dan kebangkitan-Nya, bahkan menjangkau ke masa Gereja, samapai akhir jaman. Yesus Kristuslah Terang Bangsa-bangsa (LG a.1).