Novel ini merekam kehidupan Maria dan Putranya, Yesus dari sudut pandang sang ibu yang feminis. Tapi sang pengarang juga mencangkokkan kisah Maria mirip di zaman kebengisan NAZI Jerman. Sebuah pengolahan teknik penggandaan Borges yang mengasikkan sekaligus menantang pembaca untuk mengubah cara membaca tentang dua sosok mahapenting itu.