Peperangan yang silih berganti selalu mewarnai sejarah Lombok dan rakyat Sasak. Jika demikian halnya, apakah memang betul rakyat di Lombok disebut Sasak sebab tanah miliknya selalu dijadikan rebutan? Mereka menantikan saatnya untuk merdeka dan lepas dari segala macam kekejaman, penindasan, dan kebencian.
Novel ini berkisah tentang Dewa Agung Putra, Dewa Agung Istri Kania, Berselisih Pendapat, Persekutuan Suci Rakyat Bali, Rusak Buleleng, Goa Lawah, Dari Goa Lawah ke Kusamba, Matinya Sang Jendral, Dipaksa Menyerah, dan Dendam Kesumat.