Okky Madasari menulis dua novel berlatar 98 karena ingin mengangkat isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat. Menurutnya, sebuah karya fiksi mempunyai privilese untuk mempengaruhi pembacanya. Kita bisa melihat masa ((*) itu dari berbagai macam emosi, tidak melulul berupa kesedihan. "Kompetisi menulis ini bukan semata lomba menulis, tapi pada akhirnya menjadi ajang merawat ingatan bersama, ajan…