Buku ini berisi kisah Pendekar Pedang Musashi dari Jepang yang melepaskan gelar Samurainya menjadi seorang Ronin tetapi mengalahkan semua pendekar pedang sakti di zamannya. Ia mengasah kemampuan belajar dari alam dan mendisiplinkan diri untuk menjadi manusia sejati.
Buku ini adalah Buku Musashi seri ke-2 yang bercerita tentang Perguruan Yoshioka, Roda Keberuntungan, Berhadapan dan Mundur, Peri Air, Angin Musim Semi, Hozoin, Dataran Hannya, Tanah Pedikan Koyagyu, Bunga Peoni, Pembalasan Jotaro, dan Burung-burung Bulbul.
Dalam pergolakan menjelang dekade abad keenam belas, Kekaisaran Jepang menggeliat dalam kekacau-balauan ketika keshogunan tercerai-berai dan panglima-panglima perang musuh berusaha merebut kemenangan. Benteng-benteng dirusak, desa-desa dijarah, ladang-ladang dibakar.rnrnDi tengah-tengah penghancuran ini, muncul tiga orang yang bercita-cita mempersatukan bangsa. Nobunaga yang ekstrem, penuh khar…
Dimulai dengan Yang Dipertuan Hosokawa Tadatoshi yang sedang mencari guru pedang, dan diakhiri dengan dibatalkannya pengangkatan resmi Musashi sebagai guru pedang Shogun.rnKisah yang ditulis oleh Eiji Yoshikawa ini menceritakan periode awal kehidupan Musashi hingga usia 28 atau 29 tahun. Sesudah ini, Musashi mengundurkan diri dari kehidupan ramai, dan kemudian menuliskan buku yang banyak digand…
Kisah yang ditulis oleh Eiji Yoshikawa ini menceritakan periode awal kehidupan Musashi hingga usia 28 atau 29 tahun. Sesudah ini, Musashi mengundurkan diri dari kehidupan ramai, dan kemudian menuliskan buku yang banyak digandrungi pembaca seluruh dunia dan dianggap sebagai kunci pemahaman akan manusia dan manajemen Jepang.
Bagian lalu dikisahkan Otsu yang berjuang untuk mencari Musashi. Ia berjalan tanpa henti dari Kyoto ke Edo dengan keyakinan bahwa Musashi juga sedang dalam perjalanan ke Edo. Perjalanannya yang penuh liku dan perjuangan membuat Otsu mengalami tekanan jiwa yang cukup berat. Sementara Musashi juga setelah mengalami berbagai pertempuranrnmemutuskan untuk pergi ke Edo untuk mencari sahabatnya, Mata…
Dalam pergolakan menjelang dekade abad keenam belas, Kekaisaran Jepang menggeliat dalam kekacau-balauan ketika keshogunan tercerai-berai dan panglima-panglima perang musuh berusaha merebut kemenangan. Benteng-benteng dirusak, desa-desa dijarah, ladang-ladang dibakar.rnDi tengah-tengah penghancuran ini, muncul tiga orang yang bercita-cita mempersatukan bangsa. Nobunaga yang ekstrem, penuh kharis…
Dalam pergolakan menjelang dekade abad ke-enam belas, Kekaisaran HJepang menggeliat dalam kekacau-balauan ketika keshogunan tercerai-berai, dan panglima-panglima perang musuh berusaha merebut kemenangan. Benteng-benteng dirusak, desa-desa dijarah, ladang-ladang dibakar.rnrnDi tengah-tengah penghancuran ini, muncul tiga orang yang bercita-cita mempersatukan bangsa. Nobunaga yang ekstrem, penuh k…
Dalam pergolakan menjelang dekade abad ke-enam belas, Kekaisaran HJepang menggeliat dalam kekacau-balauan ketika keshogunan tercerai-berai, dan panglima-panglima perang musuh berusaha merebut kemenangan. Benteng-benteng dirusak, desa-desa dijarah, ladang-ladang dibakar.rnrnDi tengah-tengah penghancuran ini, muncul tiga orang yang bercita-cita mempersatukan bangsa. Nobunaga yang ekstrem, penuh k…