Rumah Bambu adalah kumpulan cerpen Romo Mangun yang pertama dan terakhir. Sebagian besar cerpen-cerpen ini ditemukan di rumah penulis, di Kuwera, Yogyakarta dalam keadaan penuh koreksi dan sulit dibaca. Dari duapuluh cerpen yang ada dalam buku ini, hanya tiga yang pernah dipublikasikan. Hampir semua tema cerita buku ini adalah peristiwa-peristiwa sederhana, sepele, dan mungkin remeh. Buku ini m…
Novel ini merefleksikan perjalanan Romo Mangun sebagai seorang Imam dengan romantika dan konflik-konflik batinnya. Ditulis dengan bahasa yang segar, jenaka dan penuh sindiran khas Romo Mangun. Semula naskah ini berupa berkas-berkas yang ditulis dengan mesin ketik dan tercerai berai, penuh coretan, sehingga tidak mudah dibaca. Memang Novel inilah yang ditinggalkan Romo Mangun sebelum almarhum me…
Buku ini ditulis untuk kaum intelektual dan generasi muda terpelajar yang merasakan proses globalisasi dengan segala kesempatan emasnya, dengan bermacam konflik kultural di dalam diri mereka. Buku ini dapat digolongkan sebagai sastra epik yang berkonsentrasi pada persoalan-persoalan nasion dan bukan hanya kisah dunia kecil individual. Gaya penceritaan yang ringat dan santai penuh informasi dan …
Buku ini berisi esei-esei romo Mangunwijaya mengenai budaya, sains, teknologi, ideologi, dan politik Indonesia.
Buku ini berisi kumpulan esai yang menjadi kegelisahan romo YB. Mangunwijaya.
Buku ini berisi pengalaman kepenulisan para penulis cerpen, puisi, essay, drama, novelis, dan juga penulis kritik .rnrnBagaimana Linus Suryadi membuat Pengakuan Pariyem? Bagaimana Mangunwijaya menggarap Burung-Burung Manyar? Dan mengapa Darmanto Jt memasukkan kata-kata Inggris dan Jawa dalam sajak-sajaknya?rnrnJawaban atas ketiga pertanyaan ini dapat Anda temui dalam buku ini. Selain itu, sejum…